Surabaya (Antara Jatim) - Kepolisian Sektor (Polsek) Wonokromo, Surabaya, merilis seorang pencuri yang dinilai santun saat beraksi, di antaranya dengan mengucapkan kata permisi dan salam ketika memasuki rumah korbannya.
"Ini modus kejahatan baru," ujar Kepala Polsek Wonokromo Komisaris Polisi I Gede Suartika kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Dia mengungkap pelaku berinisial Mut, warga Sidokapasan, Semampir, Surabaya, tidak memasuki rumah korban dengan cara paksa atau melakukan pembobolan sebagaimana dilakukan pencuri lainnya.
Pencuri berusia 38 tahun ini mengetuk pintu rumah korbannya sambil mengucap kata permisi dan salam.
"Assalamualaikum, nuwun sewu..," begitu Gede menirukan pelaku saat beraksi di rumah korban Johan di Jalan Sidosermo Wonokromo Surabaya, pada 2 Oktober lalu.
Namun siapa sangka pemilik rumah justru memergoki tamunya yang bertutur kata sopan ini sedang memegang telepon seluler miliknya yang sedang di-cash di ruang tamu.
"Pemilik rumah dari ruang belakang mau menemui tamu yang datang setelah mendengar ucapan 'Assalamualiakum, nuwun sewu' itu tadi. Lantas memergoki tamunya sudah memegang telepon seluler miliknya," ujarnya.
Spontan pemilik rumah meneriakinya maling, yang langsung direspons oleh warga kampung setempat untuk segera menangkapnya dan kemudian menyerahkan pelaku ke Polsek Wonokromo.
Gede mengatakan telepon seluler yang dicuri pelaku harganya tidak seberapa mahal, yaitu bermerek Samsung Star Plus warna putih, yang kira-kira seharga Rp700 ribu.
Polisi mengungkap pelaku adalah seorang pengangguran yang memiliki dua orang anak yang masih berusia balita. Kesehariannya lebih banyak mengais rejeki dengan cara mengemis.
"Pelaku telah berkeliling kampung mencari sasaran sebelum akhirnya menentukan rumah korban Johan saat mencuri ponsel di Jalan Sidosermo Wonokromo dengan mengucap kata 'Assaslamualaikum'," ucap Gede.
Polisi masih mengembangkan penyelidikan untuk mencari kemungkinan rumah-rumah korban lainnya yang telah dimasuki pelaku. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017