Madiun (Antara Jatim) - Pawai kendaraan roda empat dan truk mewarnai kegiatan "Suran Agung" yakni tradisi merayakan tahun baru Islam oleh pesilat anggota Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo (PSHW) pada tahun 2017 yang digelar Minggu 8 Oktober.
     
"Tahun ini disepakati perayaan Suroan oleh PSH Terate dan Suran Agung oleh PSHW dilarang menggunakan kedaraan roda dua. Jadi peserta diwajibkan menggunakan kendaraan roda empat dan truk yang dapat dihias seperti karnaval atau pawai," ujar Kapolres Madiun Kota AKBP Sony Mahar Budi kepada wartawan, Minggu.
     
Menurut dia, kesepakatan tersebut tercantum dalam maklumat yang telah disetujui bersama baik anggota pesilat Pesaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan PSHW yang memiliki tradisi merayakan tahun baru islam (suroan).
     
"Ini merupakan cara kami untuk meredam aksi tawuran. Dengan naik kendaraan dan menghiasnya warga terhibur seperti melihat pawai. Selain merupakan agenda sakral tahunan, kali ini juga dikemas sebagai hiburan buat warga Madiun waktu suran agung," kata dia.
     
Tak hanya pawai kendaraan, para pesilat di sejumlah titik juga memberikan atraksi silat seni bagi warga yang menonton pawai mereka. Di antaranya di sejumlah ruas jalan di Kelurahan Winongo Kota Madiun.
     
Aksi atau atraksi silat seni tersebut tentu mengundang perhatian warga dan banyak di antara mereka yang merasa terhibur.
     
Sonny menjelaskan, meski diformat seperti pawai kendaraan, arakan kendaraan tersebut, baik saat menuju lokasi perayaan suran agung maupun ketika meninggalkannya saat telah usai, tetap mendapat pengawalan ketat anggota Polres Madiun Kota gabungan dengan TNI setempat.
     
Hingga kegiatan suran agung yang dipusatkan di Padepokan PSHW di Jalan Doho, Kelurahan Winongo dan Lapangan Winongo selesai, semuanya berjalan lancar.
     
"Proses pengamanan dan pelaksanaan suran agung berjalan lancar. Tidak ada insiden atupun gesekaan yang selama ini ditakuti. Rombongan dari luar kota juga dikawal ketat saat kepulangan," kata dia.
     
Diperkirakan ada sekitar 10.000 pesilat anggota dari PSHW yang hadir dalam kegiatan suran agung tersebut. Mereka tidak hanya berasal dari Kota Madiun, namun juga kabupaten lain disekitarnya seperti Kabupaten Madiun, Ponorogo, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Pacitan, dan Nganjuk.
     
Untuk pengamanan telah disiapkan lebih dari 1.400 personel gabungan Polres Madiun Kota, Brimob, dan TNI dalam pelaksanaan Operasi Aman Suro 2017. 
     
Pihak kepolisian berharap dengan lancarnya kegiatan suran agung tanpa bentrok, citra Madiun sebagai kampung pesilat dapat terwujud hingga di tahun-tahun mendatang. (*)
     
     
     

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017