Malang (Antara Jatim) - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang dalam waktu dekat akan  meluncurkan sistem dan metode tanam padi baru, yakni jajar legowo (Jarwo) Super di lahan seluas 200 hektare.  

Kepala DTPHP Kabupaten Malang Nasri Abdul Wahib di Malang, Jawa Timur, Jumat mengemukakan peluncuran Jarwo Super tersebut akan dilakukan pada akhir Oktober 2017 di Kecamatan Kasembon. Peluncuran sistem dan metode tanam baru itu akan ditandai dengan penanaman padi secara serentak seluas 200 hektare.

Ia menilai Jarwo Super memiliki banyak keunggulan dalam dunia pertanian. Sistem Jarwo Super yang kini disempurnakan akan membantu petani, mulai dari pra-tanam hingga panen, bahkan pasca-panen. Selain itu, penggunaan pupuk yang semakin membaik, pencegahan dan penguatan tanaman padi dari hama serta efisiensi alat mesin pertanian (alsintan).

Jarwo Super merupakan sistem tanam jajar, yakni metode menanam padi dengan merekayasa jarak tanam. Dalam budi daya padi biasanya tanaman yang ada di pinggir sawah menghasilkan panen lebih banyak dibanding yang ada di tengah.

Dengan sistem jarwo, kata Nasri,  jarak penanaman padi direkayasa seolah-oleh semua tanaman ada di pinggir sawah. "Dengan sistem ini hasil panennya luar biasa. Dengan metode Jarwo Super bisa meningkatkan hasil panen padi hingga 14,4 ton per hektare atau hampir dua kali lipat dari sistem reguler (konvensional)," katanya.

Dengan menggunakan beberapa varietas padi, sistem Jarwo Super menghasilkan tiga hasil panen berbeda. Varietas inpari HBD menghasilkan hasil panen padi tertinggi, yakni14,4 ton per hektare. Sedangkan varietas inpari 30 Ciherang Sub-1 dan Inpari 33 masing-masing mencapai 13,9 dan 12,47 ton per hektare.

Menurut Nasri, dari penelitian dan uji coba sistem Jarwo Super tersebut, DTPHP  akan mengimplementasikannya secara serentak di atas lahan persawahan seluas 200 hektare dan 25 hektare khusus dalam penanganan wereng.

Optimalisasi Jarwo Super, lanjutnya, sangat dipengaruhi oleh lima indikator, yakni penggunaan benih unggul, biodekomposer, pupuk hayati, pengendalian hama dan penyakit tanaman terpadu serta mekanisasi pertanian.

"Kami sudah menyiapkan semua hal yang dibutuhkan guna mendukung peningkatan produktivitas tanaman pangan di daerah ini, termasuk padi yang telah mengukuhkan Kabupaten Malang sebagai salah satu lumbung pangan Jatim dan nasional," ujarnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017