Bojonegoro (Antara Jatim) - Seorang warga asal Desa Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Mbah Surip (74) meninggal dunia ketika menerima bantuan jalan lain menuju mandiri dan sejahtera (Jalin Matra) sebesar Rp2,5 juta, Jumat.
Camat Kedungadem, Bojonegoro Arwan, di Bojonegoro, menjelaskan Mbah Surip meninggal dunia ketika usai menerima bantuan jalin matra dari Pemerintah Provinsi Jatim bersama delapan warga lainnya di Balai Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem.
Sesuai keterangan keluarganya, lanjut dia, Mbah Surip sejak pagi tidak bersedia makan karena gembira akan menerima bantuan jalin matra sebesar Rp2,5 juta.
"Ketika itu sembilan warga penerima bantuan jalin matra berfoto bersama dengan saya juga undangan lainnya untuk dokumentasi. Mendadak Mbah Surip pingsan," kata dia menjelaskan.
Keluarganya yang ikut mendampingi kemudian memberikan pertolongan pertama kepada Mbah Surip dengan memberi air minum dan mengolesi minyak angin bagian pada bagian hidung.
"Tapi Mbah Surip tidak siuman kemudian Kasi Kesra Desa Kedungadem, David membopong mbah Surip menuju Puskesmas Kedungadem, yang jaraknya hanya 40 meter," kata dia menjelaskan.
Namun, menurut dia, sesampai di Puskesmas Kedungadem, diketahui Mbah Surip sudah meninggal dunia dengan diagnosa terkena serangan jantung.
"Pemeriksaan dokter puskesmas menyatakan Mbah Surip meninggal dunia akibat serangan jantung. Kemudian olehkeluarganya dibawa pulang menggunakan mobil ambulan," ucapnya.
Ia menambahkan bantuan jalin matra itu merupakan bantuan dari Pemprov Jatim untuk warga yang sangat miskin untuk membuka berbagai bidang usaha, misalnya, membuka pracangan, atau beternak ayam.
"Tujuan bantuan agar warga sangat miskin bisa memperoleh tambahan penghasilan," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Camat Kedungadem, Bojonegoro Arwan, di Bojonegoro, menjelaskan Mbah Surip meninggal dunia ketika usai menerima bantuan jalin matra dari Pemerintah Provinsi Jatim bersama delapan warga lainnya di Balai Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem.
Sesuai keterangan keluarganya, lanjut dia, Mbah Surip sejak pagi tidak bersedia makan karena gembira akan menerima bantuan jalin matra sebesar Rp2,5 juta.
"Ketika itu sembilan warga penerima bantuan jalin matra berfoto bersama dengan saya juga undangan lainnya untuk dokumentasi. Mendadak Mbah Surip pingsan," kata dia menjelaskan.
Keluarganya yang ikut mendampingi kemudian memberikan pertolongan pertama kepada Mbah Surip dengan memberi air minum dan mengolesi minyak angin bagian pada bagian hidung.
"Tapi Mbah Surip tidak siuman kemudian Kasi Kesra Desa Kedungadem, David membopong mbah Surip menuju Puskesmas Kedungadem, yang jaraknya hanya 40 meter," kata dia menjelaskan.
Namun, menurut dia, sesampai di Puskesmas Kedungadem, diketahui Mbah Surip sudah meninggal dunia dengan diagnosa terkena serangan jantung.
"Pemeriksaan dokter puskesmas menyatakan Mbah Surip meninggal dunia akibat serangan jantung. Kemudian olehkeluarganya dibawa pulang menggunakan mobil ambulan," ucapnya.
Ia menambahkan bantuan jalin matra itu merupakan bantuan dari Pemprov Jatim untuk warga yang sangat miskin untuk membuka berbagai bidang usaha, misalnya, membuka pracangan, atau beternak ayam.
"Tujuan bantuan agar warga sangat miskin bisa memperoleh tambahan penghasilan," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017