Surabaya (Antara Jatim) - Pimpinan DPRD Kota Surabaya menyoroti kelanjutan dari proyek pembangunan box culvert yang ada di kawasan Sememi-Benowo yang dinilai hingga kini tidak ada kepastian pengerjaan.
     
"Pemkot Surabaya sebelumnya berjanji akan mengerjakannnya pada musim kemarau. Tapi ini sudah mulai memasuki musim hujan lagi," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Masduki Toha di Surabaya, Senin.

Menurut dia, jika tak ada proses pengerjaan, maka anggaran yang disediakan dipastikan akan menjadi sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) APBD Surrabaya lagi.

Ia mengatakan meski dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) ada pengurangan, tapi penambahan juga ada. "Tapi kalau sudah memasuki musim hujan pengerjaannya berhenti lagi," ujarnya.

Masduki mengatakan pembangunan box culvert pada 2016, dari sekitar 1 kilometer yang direncanakan hanya terealisasi 400 meter. Akibat tersendatnya proyek, menimbulkan sejumlah permasalahan.

"Apakah gundukan, banyaknya lubang dan sebagainya," katanya.

Ia mengatakan karena pengerjaan molor dampak negatifnya menjadi sumber kemacetan hingga banjir saat musim hujan. "Pemkot tidak serius untuk menyelesaikannya. Padahal ini menjadi kebutuhan masyarakat yang urgen," katanya.

Masduki menyebutkan proyek boox culvert yang belum tuntas masih cukup panjang. Ia memperkirakan, jika dari Sememi hingga Benowo panjang box culvert mencapai 1,5–2 kilometer. 

Menurutnya, hal itu belum termasuk pembangunan box culvert dari Sememi ke Manukan, Kemudian, Manukan ke Barat hingga ke Banjar Sugihan, dan Kandangan.

"Kandangan ke Barat hingga Sememi malah belum apa-apa," ujarnya.

Dengan terbengkalainya pembangunan box culvert, lanjut dia, anggaran yang disediakan tidak bisa dinikmati masyarakat. Sebaliknya, justru menimbulkan berbagai problem kemacetan seperti banjir dan lainnya. 

"Kami harap kalau serius segera selesaikan," katanya.

Namun, sebaliknya apabila tidak mampu menuntaskan sesuai rencana, Masduki meminta pemerintah kota menyampaikannnya ke masyarakat. "Biar kami yang dekat dengan masyarakat ini tak ditanyai terus," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017