Kediri (Antara Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta warga Kediri untuk menjaga kerukunan bersama, menjaga persatuan dan kesatuan demi kemajuan kota yang disampaikan saat doa bersama Tahun Baru Islam 1439 Hijriah.
     
"Berkat doa seluruh lapisan masyaraka, Kota Kediri semakin kondusif dan harmonis. Kondisi ini harus dijaga bersama," katanya saat istigatsah dan doa bersama menyambut Tahun Baru Islam 1439 Hijriah di Masjid Agung Kota Kediri, Rabu malam.
     
Ia mengatakan, kondisi harmonis yang bisa dijaga bersama seluruh masyarakat Kota Kediri ini dapat menjadi contoh untuk kota kabupaten yang lain. Dengan itu, tentunya akan dapat membangun Indonesia menjadi semakin baik, semakin harmonis dan semakin maju.
     
Wali Kota juga mengapresiasi dengan kegiatan doa bersama ini. Terlebih lagi, masyarakat juga sangat antusias datang ikut berdoa bersama. Dengan doa bersama tersebut selain mendoakan Kediri jadi lebih baik lagi, juga mendoakan seluruh rakyat, termasuk mereka yang sedang mengalami musibah.  
     
Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang juga hadir di lokasi mengatakan doa bersama ini sebagai pengharapan pertolongan pada Allah untuk menyelesaikan beragam masalah, baik pribadi, keluarga, berbangsa dan bernegara.
     
"Lewat acara seperti ini, Indonesia tetap kuat. banyak hal yang sulit diatasi, atas pertolongan Allah segala kesulitan bisa dihadapi," ujarnya.
     
Ia mencontohkan, saat Indonesia menghadapi penjajah. Dengan hanya bermodalkan bambu runcing, doa dan tekat kuat, ternyata mampu mengalahkan senjata yang modern. Untuk itu, ia berharap semua elemen tetap rukun dan menjaga solidaritas.
     
"Solidaritas kerukunann soal narkoba, macam-macam di sekitar ktia yang perlu diatasi, termasuk kemiskinan, masalah kriminalitas yang insya Allah dengan bekerja keras dibantu pertolongan Allah bisa diatasi," katanya.
     
KH Anwar Iskandar, salah seorang kiai yang hadir dalam acara itu mengatakan Indonesia saat ini sedang sakit, misalnya terlibatnya para pemimpin dalam perkara korupsi, penyalahgunaan narkoba, sampai beragam paham. Untuk itu, ia meminta semua berkomitmen menjaga persatuan dan kesatuan.
     
"Kita sadar betul bahwa bangsa ini sakit. Banyak pemimpin yang korupsi, tidak takut ke Tuhan, membuat sengsara rakyat. KTP saja tidak bisa dimiliki. Narkoba merajalela dimana-mana, bahkan ada pil yang anak kecil saja juga ikut terkena. Ini prihatin sekali," ujarnya.
     
Kegiatan istigatsah dan doa bersama itu digelar di Masjid Agung Kota Kediri, dihadiri ribuan warga Muslim maupun santri dari berbagai pondok pesantren di Kediri. Kegiatan doa bersama tersebut dipimpin ulama. Setelahnya juga dilanjutkan dengan shalat berjamaah. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017