Surabaya (Antara Jatim) - Bakal calon Gubernur Jawa Timur Nurwiyatno menyoroti potensi wisata religi di Jatim agar semakin dikembangkan sebagai wujud peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang berada di kawasan Pantai Utara.

"Potensi ekonomi di kawasan wisata religi sangat tinggi dan besar peluangnya jika dikembangkan lebih serius lagi. Perekonomian warga setempat juga pasti terangkat," ujar Cak Nur, sapaan akrabnya, kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, kawasan Pantura merupakan wilayah menarik perhatian lebih dari sekadar objek wisata religinya, namun menyimpan banyak sejarah yang dapat dipelajari dari para wali sebagai penyebar agama Islam di Jawa pada Abad 16.

Pria yang sehari-harinya menjabat sebagai Inspektur Pemprov Jatim itu melihat ada hal lebih yang bisa dilakukan pemerintah dalam mengembangkan potensi wilayah Pantura ke depan, termasuk melakukan berbagai upaya konkret sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya alam serta manusianya.

Beberapa upayanya, kata dia, melalui pelatihan pemandu wisata lokal atau pendidikan pemandu wisata bagi para pemuda-pemudi di sekitar wilayah setempat, berupa kecakapan tata bahasa sebagai seorang pendamping wisatawan.

"Baik itu bahasa lokal daerah, bahasa Indonesia maupun bahasa internasional sehingga pengelola bisnis biro perjalanan bisa bersinergi dengan pengelola lokal  yang ada dalam satu atap," ucapnya.

Selain itu, kata dia, juga upaya peningkatan rumah industri berupa pelatihan terkait potensi lokal yang belum banyak dikembangkan oleh masyarakat sekitar, semisal cetak sablon pakaian yang berisi kata-kata filosofi para tokoh religi.

"Bisa juga menggarap makanan khas lokal yang disajikan dalam model lebih menarik, dengan memberikan ruang keikutsertaan para juru masak membantu pelatihan penyajian makanan lokal dengan daya tarik model baru," katanya.

Tak itu saja, lanjut dia, yang tak kalah pentingnya adalah pelatihan pembuatan miniatur bangunan cagar budaya di dalam wisata religi tersebut, misalnya berupa gapura makam, masjid atau keunikan lainnya dalam model mini kerajinan tangan.

"Pelatihan pengembangan produk lokal di sekitarnya, seperti kerajinan gerabah yang ada di wilayah Laren-Lamongan. Gerabah bisa diberi unsur seni sehingga masyarakat sekitar dilatih pelatihan pengembangan nilai-nilai seni untuk peningkatan nilai jual gerabah," katanya.

Karena itulah, Ketua Pengurus Daerah PA GMNI Jatim itu berharap terdapat peningkatan dan perluasan ruang informasi publik berkaitan dengan potensi wisata dan kekayaan budaya Pantura Jatim. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017