Jember (Antara Jatim) - Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Jember Dedi M. Nurahmadi mengatakan gerak jalan Tanggul-Jember Tradisional (Tajemtra) merupakan salah satu kegiatan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Pemerintah Kabupaten Jember menggelar gerak jalan Tajemtra sepanjang 30 kilometer yang diikuti sebanyak 9.544 peserta baik perorangan maupun beregu yang diberangkatkan Bupati Jember Faida di alun-alun Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu sore.

"Tajemtra diselenggarakan juga untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, serta sebagai hiburan yang murah bagi masyarakat Jember," kata Dedi M. Nurahmadi selaku Panitia Gerak Jalan Tajemtra.

Menurutnya gerak jalan Tajemtra merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang digelar Pemkab Jember untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Republik Indonesia dengan tema "Berjuang untuk Bersama Demi Jember Baru Jember Bersatu".

"Ada yang menarik dalam gerak jalan tradisional tahun ini karena terdapat peserta tertua bernama Tukin berusia 104 tahun yang ditemani oleh Suprapto (77) dan Sukarto (76)," katanya.

Sementara Bupati Jember Faida dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada para peserta yang mengikuti gerak jalan Tajemtra yang sudah berjalan 45 tahun karena kegiatan gerak jalan tersebut diawali pada tahun 1972.

"Tajemtra sebagai ajang olahraga, ajang silaturahim, dan ajang kreativitas, namun tidak kalah penting, Tajemtra juga menjadi pembangkit ekonomi kerakyatan di sepanjang jalan Tanggul -Jember," tuturnya.

Ia juga berpesan kepada para peserta untuk tidak membawa senjata tajam dan minuman keras, agar pelaksanaan Tajemtra dapat berlangsung dengan baik, aman, dan tertib mulai dari Tanggul hingga alun-alun kota Jember.

"Saya juga mengingatkan agar peserta tidak meninggalkan shalat lima waktu selama mengikuti gerak jalan Tajemtra karena panitia dan para Camat di sepanjang jalur Tajemtra bersama takmir masjid sudah menyiapkan fasilitas untuk seluruh peserta bisa menjalankan ibadah shalat," katanya.

Anggota Kepolisian Resor Jember juga melakukan razia senjata tajam dan minuman keras terhadap seluruh peserta, agar kegiatan gerak jalan tersebut berjalan lancar dan tertib, sehingga tidak terjadi hal-hal yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan gerak jalan tradisional itu.

Kegiatan gerak jalan sepanjang 30 kilometer itu berdampak pada penutupan jalur menuju Kabupaten Jember, bahkan Terminal Tawangalun yang menjadi terminal induk di Jember untuk sementara operasionalnya dipindahkan ke Terminal Ajung.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017