Surabaya (Antara Jatim) - Dua mahasiswa Jurusan Analisis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, yaitu Danis Chusmitasari dan Rafiqhi Beyfigo Suseno, membuat minuman herbal berbahan tumbuhan lokal yang berkhasiat menurunkan kadar kolesterol.

Rafiqhi membuat minuman dari sari bunga kupu-kupu, sedangkan Danis membuat minuman dari sari sayura okra hijau yang sama-sama berkhasiat menurunkan kolesterol. Kedua inovasi itu dipamerkan bertepatan dengan pemberangkan Tim Ekspedisi Jawa Timur Mengabdi (Ex Jam) di Kampus setempat di Surabaya, Senin.

Danis Chusmitasari mengatakan inovasi yang dinamakan Chraos ini dilatarbelakangi oleh kegemaran keluarganya makan sayuran okra hijau tersebut.

"Keluarga saya memang sudah lama mengonsumsi ini. Kebanyakan mereka memakan sayuran ini. Dari situ penasaran dan mencari literatur terkait khasiat sayuran ini. Ternyata dalam okra ini mengandung senyawa plavonoid kuersatin itu yang menurunkan kadar kolesterol. Selain itu ada serat larut yang bisa menurunkan berat badan," kata dia.
 
Danis menjelaskan, untuk membuat minuman dari sayuran okra hijau ini cukuplah mudah. Okra hijau terlebih dahulu dipotong-potong menjadi kecil. Setelah itu dicampur air 100 mili liter, lalu ditutup dan direndam selama satu jam. "Dari proses itu nantinya akan akan mengahasilkan minuman yang berkhasiat menurunkan kolesterol," tutur dia.

Sementara itu, Mahasiswa Jurusan Analisis Kesehatan lainnya, Yakni Rafiqhi membuat minuman dari bunga kupu-kupu yang dinamakan Pules. Bunga kupu-kupu, kata Rafiqhi biasanya hanya untuk dibuat tanaman peneduh.

"Bunga ini memang kurang terkenal dan biasanya hanya dibuang begitu saja. Dari situ, saya mencoba meneliti kandungan yang ada di bunga itu yang ternyata mengandung senyawa plvonoid kuersatin," kata dia.

Setelah mengetahui ada senyawa tersebut, dirinya mencoba mengolah bunga tersebut untuk ditumbuk dan dicampur dengan air. Dari proses itu menghasilkan dirinya bisa menghasilkan minuman Pules ini.

"Saya juga sudah menguji coba ke kemencit atau tikus putih. Hasilnya, kadar kolesterol pada hewan itu yang semula ada pada konsetransi 60 miligram itu bisa turun menjadi 47 miligram per desi liter," ujarnya.

Namun berbeda dengan Danis, minuman Rafiqhi ini belum bisa dikonsumsi karena perlu uji Toksologi ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017