Sidoarjo (Antara Jatim) - Petugas Badan Karantina Pertanian Surabaya, Jawa Timur, memusnahkan
sebanyak 29 kilogram benih jagung asal Thailand yang terdeteksi
terinfeksi bakteri.


Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Viva Yoga Mauladi yang turut dalam
pemusnahan tersebut, Kamis, mengatakan benih jagung masuk melalui
Bandara Internasional Juanda pada Juli 2017.


"Setelah melewati pemeriksaan karantina didapati benih ini positif
terjangkit Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK)-A1 yaitu
bakteri Pseudomonas syringae pv syringae," katanya di Sidoarjo.


Ia mengemukakan, bakteri ini sangat berbahaya karena termasuk
penyakit yang belum ditemukan di Indonesia dan tidak dapat dibebaskan
dengan cara perlakuan sehingga harus dimusnahkan.


"Dengan banyaknya benih atau bibit yang dikirimkan melalui jasa
pengiriman dalam hal ini PT Pos, kerja sama dan koordinasi dengan PT Pos
dan jasa pengiriman lainnya harus ditingkatkan," ujarnya.


Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian Surabaya, Musyaffak
Fauzi pada acara pemusnahan menyampaikan bahwa sebagai salah satu upaya
untuk menjaga kewibawaan institusi pemerintah melalui tindakan
penegakkan hukum.


"Dan sebagai upaya menjalankan amanah UU Nomor 16 Tahun 1992
tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan khususnya untuk mencegah
masuk dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK)," ucapnya.


Ia menjelaskan, pemusnahan ini dapat dilaksanakan atas kerja sama
dan koordinasi yang baik antara BBKP Surabaya dengan Kantor Pos Bandara
Juanda, Malang, Kediri, dan Kantor Pos Besar Jember.


"Bersamaan dengan pemusnahan 29 kilogram benih jagung berbakteri
tersebut, dilakukan pemusnahan komoditas pertanian lain yang tidak
dilengkapi dengan dokumen karantina (Phytosanitary Certificate) pada
saat proses pengiriman melalui kargo," ujarnya.(*)
Video oleh: Indra Setiawan

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017