Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Peternakan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, meningkatkan kewaspadaan lalu lintas ternak antarprovinsi serta antarkabupaten untuk memantau hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha.
"Pemantauan lali lintas ternak dilakukan di pos cek poin Kecamatan Padangan, yang menjadi pemantauan lalu lintas ternak antarprovinsi," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Sugiarti Sri Rahayu, di Bojonegoro, Rabu.
Selain itu, lanjut dia, di pos cek poin Kecamatan Padangan itu juga memantau lalu lintas antarkabupaten karena lokasinya berdekatan dengan Kabupaten Blora Jawa Tengah.
Pemantauan lalu lintas ternak, lanjut dia, juga dilakukan di pos pantau lalu lintas ternak antarkabupaten yaitu di Kecamatan Gondang, Baureno, Trucuk, Kedungadem, Kasiman, dan Margomulyo.
"Prinsip pemantauan lalu lintas ternak untuk memeriksa dokumen kesehatan yang dikeluarkan dinas asal ternak," kata dia menjelaskan.
Hanya saja, lanjut dia, di pos pantau lalu lintas antarkabupaten sifatnya menyesuaikan, sebab ada kabupaten yang berdekatan, sehingga kadang dokumen ternak diabaikan.
"Misalnya pengiriman ternak dari Kecamatan Soko, Tuban, ke Bojonegoro, ya biasanya tanpa dokumen ternak, sebab bertetangga. Meskipun demikian pemeriksaan kesehatan hewan kurban tetap dilakukan," ucapnya.
Ia memperkirakan arus lalu lintas ternak antarprovinsi dari Jawa Timur, keluar Jawa Tengah, Jawa Tengah, juga sampai Jakarta, akan mulai padat tiga hari sebelum Hari Raya Idul Adha.
"Kalau sekarang masih sepi. Kami hanya mengeluarkan dokumen kesehatan hewan ternak yang dibawa keluar provinsi berkisar 2-3 dokumen (truk) per harinya," kata dia menjelaskan.
Menghadapi Hari Raya Idul Adha, pihaknya sudah mengundang Takmir Masjid juga tukang sembelih hewan kurban di 28 kecamatan sehari lalu. Mereka memperoleh penjelasan untuk memilih hewan kurban yang sesuai Agama juga tidak dalam keadaan sakit.
"Selama ini di Bojonegoro tidak ada penyakit hewan kurban yang menonjol," ucapnya.
Data pada dinas peternakan dan perikanan setempat pada 2017 menyebutkan jumlah sapi potong 201.954 ekor, kambing 122.961 ekor, domba 153.264 ekor, kerbau 957 ekor, kuda 110 ekor dan sapi perah 36 ekor. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Pemantauan lali lintas ternak dilakukan di pos cek poin Kecamatan Padangan, yang menjadi pemantauan lalu lintas ternak antarprovinsi," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Sugiarti Sri Rahayu, di Bojonegoro, Rabu.
Selain itu, lanjut dia, di pos cek poin Kecamatan Padangan itu juga memantau lalu lintas antarkabupaten karena lokasinya berdekatan dengan Kabupaten Blora Jawa Tengah.
Pemantauan lalu lintas ternak, lanjut dia, juga dilakukan di pos pantau lalu lintas ternak antarkabupaten yaitu di Kecamatan Gondang, Baureno, Trucuk, Kedungadem, Kasiman, dan Margomulyo.
"Prinsip pemantauan lalu lintas ternak untuk memeriksa dokumen kesehatan yang dikeluarkan dinas asal ternak," kata dia menjelaskan.
Hanya saja, lanjut dia, di pos pantau lalu lintas antarkabupaten sifatnya menyesuaikan, sebab ada kabupaten yang berdekatan, sehingga kadang dokumen ternak diabaikan.
"Misalnya pengiriman ternak dari Kecamatan Soko, Tuban, ke Bojonegoro, ya biasanya tanpa dokumen ternak, sebab bertetangga. Meskipun demikian pemeriksaan kesehatan hewan kurban tetap dilakukan," ucapnya.
Ia memperkirakan arus lalu lintas ternak antarprovinsi dari Jawa Timur, keluar Jawa Tengah, Jawa Tengah, juga sampai Jakarta, akan mulai padat tiga hari sebelum Hari Raya Idul Adha.
"Kalau sekarang masih sepi. Kami hanya mengeluarkan dokumen kesehatan hewan ternak yang dibawa keluar provinsi berkisar 2-3 dokumen (truk) per harinya," kata dia menjelaskan.
Menghadapi Hari Raya Idul Adha, pihaknya sudah mengundang Takmir Masjid juga tukang sembelih hewan kurban di 28 kecamatan sehari lalu. Mereka memperoleh penjelasan untuk memilih hewan kurban yang sesuai Agama juga tidak dalam keadaan sakit.
"Selama ini di Bojonegoro tidak ada penyakit hewan kurban yang menonjol," ucapnya.
Data pada dinas peternakan dan perikanan setempat pada 2017 menyebutkan jumlah sapi potong 201.954 ekor, kambing 122.961 ekor, domba 153.264 ekor, kerbau 957 ekor, kuda 110 ekor dan sapi perah 36 ekor. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017