Surabaya (Antara Jatim) - Puluhan siswa tuna netra dari Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Yayasan Pendidikan Anak Buta (SMPLB YPAB) Surabaya, Senin, mengikuti lomba untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia yang diadakan di sekolah setempat.

Mereka mengikuti berbagai lomba yang biasa digelar saat peringatan hari kemerdekaan mulai dari menyanyikan lagu kebangsaan hingga lomba menangkap belut.

Salah satu siswa kelas VIII SMPLB YPAB, Rene Meli Kurnia (12), mengatakan dirinya sudah cukup ahli memegang belut. Hal itu karena dirinya pernah berlatih memegang belut saat lomba di kelas 2 SD. Rene Meli bahkan berhasil memindahkan tiga belut selama lomba dan mengungguli teman-temannya.

"Bentuknya kayak agar-agar tapi amis. Dulu waktu pertama pegangya takut, sekarang tidak" katanya usai mengikuti lomba.

Para siswa SMPLB YPAB sebagian besar siswa tinggal di asrama, tetapi pada hari Senin banyak orang tua yang baru mengantarkan anaknya setelah liburan di rumah. Seperti yang dilakukan Rini Meinita (42), orang tua Jihan, siswa kelas IX. Rini cukup semangat melihat anaknya yang harus memberanikan diri memegang belut yang selama ini tidak disukai.

"Selama ini kalau diajak ke pasar ikan selalu tidak mau, dia tidak suka sama belut. Tidak tahu lagi kalau nanti ada temannya terus jadi berani," ujar Rini.

Menurut ibu dua anak ini, tujuan utama pembelajaran di SMPLB YPAB untuk melatih ketrampilan dan kemandirian anaknya. Sehingga dirinya sangat senang jika anaknya bisa menambah ketrampilannya dengan beberapa lomba.

"Di rumah kemarin ramai sekali dia cerita ikut lomba, terus bilang ada lomba lagi hari ini. Jadi saya sempatkan melihat," tutur wanita asal gresik ini.

Sementara itu, Kepala SMPLB YPLB Eko Purwanto mengungkapkan gelaran lomba memperingati hari kemerdekaan dilakukan dengan berbagai lomba. Bukan sekedar lomba, tetapi juga melatih kemandirian dan keberanian anak-anak dalam mengikuti lomba.

"Lombanya beragam, mulai dari lomba jelajah menggunakan tongkat hingga lomba menangkap belut. Mereka yang awalnya tidak berani atau tidak tahu bekut kini bisa memegangnya," kata Eko.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017