Surabaya (Antara Jatim) - UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) memiliki Program "Bambooland Social Enterprise" di Sleman, Yogyakarta, yang didukung oleh Pemerintah Australia melalui skema "Alumni Grant Scheme (AGS) 2017".

"Program itu telah diresmikan secara simbolis dengan penandatanganan 'Prasasti Bamboo' oleh lima pihak, yaitu Duta Besar Australia, Gubernur DIY, Bupati Sleman, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya dan Rektor UII Yogyakarta di Yogyakarta pada Kamis (10/8) lalu," kata Team Leader Bambooland Indonesia, Faruq Ibnul Haqi, di Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, program bertema "Bambooland Social Enterprise: Maximizing the Role of Rural Communities towards Sustainable Economic Creative" itu bertujuan memberikan pelatihan Bamboo Community Coaching dengan "transfer knowledge dan technology" untuk memanfaatkan bambu secara beradab dan lestari.

"Ada pula kegiatan 'Bamboo Double Trekking' dan 'Bamboo Ranger' dengan melibatkan secara penuh masyarakat desa dan pemerintah desa. Selain itu juga, selama 10 hari masyarakat diberi pelatihan 'Bamboo Construction' sebagai bekal kedepannya," katanya.

Dalam program yang didukung oleh Bupati Sleman Sri Purnomo, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda DIY Tri Mulyono, First Secretary Kedutaan Besar Australia, Laura Ralp, dan Rika Kiswardani dari
Kementerian Sekretariat Negara itu, Prodi Arsitektur UINSA Surabaya menggandeng Sekolah Lurah Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Saat peresmian itu, Bupati Sleman mengukuhkan pengurus Bambooland Indonesia yang kepengurusannya melibatkan warga Dusun Ngepring, Puwobinangun, Sleman.

Dosen lulusan Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (Urban and Regional Planning) pada University of South Australia (UniSA) itu meminta para pengurus nantinya mampu menjaga lingkungan dan mengembangkan program bambooland.

"Program akan kembali semuanya kepada masyarakat juga, karena program ini adalah 'social enterprise'. Dukungan Pemerintah Australia dalam skema AGS akan memperkuat hubungan Australia-Indonesia, sekaligus mendorong alumnusnya berperan dalam pembangunan masyaraat," katanya.

Dengan program "Bambooland" itu, masyarakat di Dusun Ngepring Purwobinangun telah memperoleh keahlian dan 'skill' tentang perbambuan serta pengetahuan bagaimana mereka nantinya mengembangkan potensi desanya dengan memanfaatkan bambu sebagai sumber daya alam.

"Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa segala socio economic benefit yang diperoleh dari program ini akan kembali kepada masyarakat desa," katanya.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017