Surabaya (Antara Jatim) - Pengamat politik asal Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam mengingatkan para kandidat Calon Gubernur Jawa Timur agar tidak melupakan masyarakat atau pemilik suara di kawasan kepulauan.

"Siapapun kandidatnya, masyarakat di kepulauan memiliki hak suara yang tak bisa dianggap remeh. Ini sekaligus sebagai bentuk perhatian agar pembangunan di sana tidak terlalu tertinggal jauh," ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu.

Berdasarkan catatan Puskakom Publik Universitas Trunojoyo Madura, saat ini terdapat 126 Kepulauan di perairan Timur Madura, ditambah Pulau Mandangin dan Bawean dengan jumlah total pemilih mencapai 323.381 orang.

Jika dirinci, pemilih Pulau Bawean (Gresik) di dua kecamatan 74.597 orang, Pulau Mandangin Sampang 10.876 orang dan Kepulauan Sumenep yang meliputi sembilan kecamatan yakni Masalembu, Sapeken, Arjasa, Kangean, Nonggunung, Gayam, Gili Genting, Raas dan Talango sebanyak 237.908 orang.

"Kendati hanya 1,1 persen, tetapi mereka selama ini menjadi warga yang belum banyak mendapat keuntungan dalam banyak hal sebagai warga Jatim," ucap dosen ilmu komunikasi tersebut.

Menurut dia, masyarakat kepulauan seakan menjadi anak tiri dan terabaikan dalam pembangunan, padahal jika menilik potensi sumber daya alam, khususnya minyak dan gas adalah sangat besar.

"Tapi kenyataannya sampai sekarang masyarakatnya masih menghadapi banyak kendala, antara lain persoalan akses transportasi, pendidikan, kesehatan dan informasi, padahal semua itu harusnya penting bagi masyarakat kepulauan," katanya.

Ia menyarankan, sudah saatnya para kandidat yang akan maju  Pilkada Jatim memiliki pemihakan dan komitmen kuat untuk pembangunan masyarakat kepulauan.

"Berilah perhatian kepada mereka karena mereka adalah warga Jatim yang punya hak dan kewajiban sama dengan warga daratan," kata peneliti Surabaya Survey Center tersebut

Kendati demikian, lanjut dia, diharapkan perhatian kepada masyarakat kepulauan tidak hanya riuh jika ada gelaran Pilkada, namun setelah itu kembali hilang. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017