Surabaya (Antara Jatim) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur bekerja sama dengan Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) menggandeng "Industrie-und Handelskammer" (IHK) atau Kadinnya Jerman untuk meningkatkan sumber daya manusia setempat.

Ketua Umum Kadin Jatim, La Nyalla Mahmud Mattalitti di Surabaya, Rabu mengatakan kerja sama tersebut dengan bersama-sama menerapkan pendidikan vokasi sistem ganda di masing-masing sekolah tingkatan SMK.

"Tujuan kerja sama ini agar siswa yang lulus nanti bisa menjadi tenaga kerja yang mampu bersaing dengan tenaga kerja asing yang sudah mulai masuk ke Indonesia," kata La Nyalla usai acara peningkatan kerja sama di Graha Kadin Jatim.

La Nyalla menyebutkan globalisasi dunia telah memaksa tenaga kerja Indonesia untuk lebih siap bersaing dalam dunia kerja, sehingga persaingan yang dihadapi akan sangat ketat.

"Kondisi ketatnya persaingan kerja, karena semakin banyaknya tenaga asing yang menyerbu Indonesia, termasuk di Jatim. Untuk itu, bekal keahlian harus dimiliki agar mereka bisa memenuhi persyaratan yang dibuat industri dan agar lebih bisa bersaing," katanya.

Ia mengatakan, problem ketenaagkerjaan di  Indonesia yang terjadi saat ini di antaranya adalah tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah, selain itu struktur pendidikan angkatan kerja di Indonesia yang masih didominasi pendidikan dasar, yaitu sekitar 63,2 persen. 

Sementara itu, berdasarkan data BKSP Jatim tenaga kerja yang lulusan SD tahun 2017 mencapai 10,60 juta, atau lebih dari 50 persen dari jumlah angkatan kerja di Jatim yang mencapai sekitar 20,62 juta tenaga kerja.

Sedangkan lulusan SLTP mencapai 3,54 juta tenaga kerja, SLTA sebanyak 2,71 juta tenaga kerja, SLTA Kejuruan 2,06 juta tenaga kerja dan lulusan Diploma serta universitas sebanyak 1,69 juta jiwa.

"Tahun 2018, jumlah angkatan kerja diproyeksikan akan mencapai 20,78 juta jiwa dengan perincian SD sebanyak 10,58 juta tenaga kerja, SLTP sebanyak 3,53 juta, lulusan SLTA sebanyak 2,74 juta tenaga kerja, SLTA Kejuruan sebanyak 2,14 juta tenaga kerja, dan Diploma serta Universitas sebesar 1,76 juta tenaga kerja," katanya.

Ketua BKSP Jatim, Adik Dwi Putranto mengatakan untuk mendorong SDM agar memiliki kompetensi tinggi perlu melakukan pelatihan ulang lulusan pendidikan formal.

Oleh karena itu, kata dia, bersama Kadin Jatim dan IHK Jerman akan menerapkan metode pembelajaran dual sistem ganda di seluruh SMK di Jatim. 

"Sistem ganda merupakan bentuk penggabungan antara pendidikan dan pelatihan kejuruan, dan di Jerman telah dikenal luas.  Sistem ini, sudah secara tradisional sudah berakar pada permulaan abad pertengahan," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017