Surabaya (Antara Jatim) - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim, La Nyalla Mahmud Mattalitti menilai keberadaan pesantren yang banyak tersebar di Jawa Timur bisa menjadi basis atau pusat produk halal, karena hal itu hingga kini belum tergali.
"Jatim ini gudangnya pesantren, ada 4.000 pesantren. Jika ini dikreasi potensinya dahsyat, sebab pasar produk halal di Indonesia sangat tinggi, dan pesantren bisa menjadi fondasi penguatan ekonomi umat," kata La Nyalla dalam keterangan persnya di Surabaya, Sabtu.
Ia mengatakan, apabila pesantren menjadi pusat produk halal dan menguasai pasar produk halal di Indonesia maka santri akan sangat sejahtera.
Menurutnya, usaha ekonomi pesantren di Jatim belum dioptimalkan karena pesantren hanya dipandang dari aspek pendidikan dan politik.
"Jadi pesantren saat ini masih dipandang hanya untuk pendidikan, padahal muslim harus mandiri, harus sejahtera, dan itu harus dengan jalan berniaga tanpa meninggalkan akhlak mulia," katanya.
Lebih parah lagi, kata dia, ada pihak yang menilai pesantren dari sisi politik, yakni diambil sisi elektoralnya menjelang Pilkada, tapi tidak pernah serius memberdayakannya ketika sudah duduk di kursi pimpinan daerah.
"Sebagai pengusaha, saya terbiasa berpikir 'out of the box', dan sudah saatnya koperasi pesantren tidak lagi berorientasi ke dalam. Tidak nyaman dengan hanya punya pasar santri pondok dan lingkungan sekitar, sehingga harus keluar dan mencari market," katanya.
Potensi Jatim lainnya yang bisa digali, kata dia, adalah wisata halal atau "halal tourism" karena mempunyai alam indah, misalnya di Pulau Madura yakni di Sumenep yang mempunyai basis wisata sekaligus pesantren," katanya.
Langkah yang harus dilakukan Pemprov Jatim, kata La Nyallah adalah dengan langsung mengintervensi dan membangun "brand halal tourism" dengan mengundang turis Timur Tengah.
"Bisa juga melakukan kerja sama dengan maskapai Timur Tengah, mengundang orang yang berpengaruh seperti Maher Zain untuk wisata ke Jatim," katanya.
Pengasuh Pondok Pesantreen Hidayatul Mubtadiin di Plaosan, Magetan, KH Luqman Hidayat mengakui pesantrennya yang kini mempunyai sejumlah usaha, seperti ternak sapi, produksi tahu, pertanian, dan gerai ritel belum mempunyai terobosan berarti, karena minimnya pemberdayaan.
"Kami mengharapkan ada pemimpin yang bisa membimbing pesantren maju dan mampu mencetak wirausahawan, dan La Nyalla yang akan maju menjadi calon gubernur Jatim diharapkan bisa bersikap demikian," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017