Tulungagung, (Antara Jatim) - Lebih dari 120 ribu anak usia balita hingga SD dan SMP di berbagai pelosok daerah di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur secara bertahap mengikuti program vaksinasi campak dan rubella untuk mencegah penularan kedua jenis virus ganas yang bisa menyebabkan kematian dan cacat tetap tersebut.

Gerakan vaksinasi campak-rubella dimulai Selasa, diawali dari SD Negeri 1 Kampungdalem, Kecamatan Tulungagung serta SMP Ngeri 1 Tulungagung yang simbolis penyuntikan vaksin disaksikan langsung oleh Bupati Tulungagung Sahri Mulyo bersama wakilnya, Maryoto Bhirowo.

"Jangka waktu pelaksanaan Agustus-September, dan hari ini gerakan vaksinasi campak-rubella resmi diluncurkan dari SDN 1 Kampungdalem dan SMPN 1 Tulungagung," kata Bupati Sahri dikonfirmasi usai pencanangan gerakan vaksinasi campak dan rubella di SDN 1 Kampungdalem, Tulungagung.

Ia mengatakan vaksinasi kali ini lebih lengkap dibanding sebelumnya. Sebab, kata Sahri, dalam kegiatan vaksinasi yang biasa dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya dinkes hanya fokus pada vaksin campak dan belum dilengkapi antivirus rubella yang bisa menyebabkan kecacatan tubuh tetap pada anak.

"Tujuan ini tentunya agar supaya anak-anak ini tidak sampai terjadi kecacatan apalagi sampai timbul kematian. Ini dalam rangka menuju Indonesia sehat dan supaya sumber daya manusia Indonesia ini ke depan semakin pintar dan tidak ketinggalan dari daerah/negara lain," tuturnya.

Sahri mengatakan, Dinkes Tulungagung menargetkan imunisasi atau vaksinasi campak dan rubella terhadap 120 ribu anak di seluruh daerah setempat.

Dari jumlah itu, Kepala Dinas Kesehatan Tulungagagung, Mochammad Mastur menargetkan vaksinasi diikuti setidaknya 95 persen dari target sasaran.

Jika pada periode Agustus ini Dinkes Tulungagung memilih pendekatan "jemput bola" atau mendatangi warga di kelompok rentan kesehatan tingkat SD-SMP di sekolah masing-masing, pada September mendatang tm vaksinasi memfokuskan sasaran pada kelompok usia balita melalui kegiatan posyandu di tingkat desa/kelurahan.

"Bulan ini kami maksimalkan dulu untuk kelompok SD dan SMP dengan melibatkan seluruh jajaran puskesmas desa/kecamatan. Bulan depan baru menyisir lapangan melalui kegiatan posyandu keliling," ujar Mastur.

Ia memastikan tidak ada warga yang menolak disuntik vaksinasi campak dan rubella yang disebut mengandung bahan babi.

"Tahun lalu memang ada yang menolak, tapi tahun ini berkat pendekatan dan penjelasan dari petugas medis, Insya Allah semua menyatakan sanggup," kata Mastur.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017