Surabaya (Antara Jatim) - Kantor Wilayah Hukum dan HAM Jawa timur melakukan redistribusi tahanan sebagai salah satu upaya untuk mengurangi kelebihan kapasitas tahanan, seperti yang ada di Rutan Klas I Surabaya, di Medaeng, Sidoarjo, Jawa Timur.

Kepala Kanwilkumham Jawa Timur, Susy Susilawati, Senin mengatakan, saat ini hampir seluruh rutan dan lapas yang ada di Jawa Timur ini sudah kelebihan kapasitas.

"Hampir seluruhnya sudah 'over capasity' dan untuk mengurangi dampak tersebut kami akan meredistribusi penghuninya ke lapas lain yang meskipun sudah 'over capasity' tetapi tidak sampai dengan seratus persen," ujarnya di sela kegiatan pencanangan bulan semarak kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2017 di Kantor Kanwilkumham Jatim.

Ia mengatakan, seperti yang terjadi di Rutan Klas I Surabaya di Medaeng, yang jumlahnya seharusnya berkapasitas 504 orang, harus diisi sampai dengan 2.700 orang.

"Oleh karena itu, salah satu upaya untuk mengurangi kelebihan kapasitas dengan melaksanakan redistribusi tahanan kepada lapas yang lainnya," ujarnya.

Ia menjelaskan, sebenarnya ada salah satu lapas di Jawa Timur yang jumlah penghuninya masih sedikit yakni di Arjasa Kepulauan Kangean, Madura.

"Namun sarana untuk menuju ke tempat tersebut cukup jauh, yakni untuk penyeberangannya saja mencapai 10 jam," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya akan memaksimlakan keberadaan lapas penunjang yang ada di sekitar Kota Surabaya, seperti di Lapas Mojokerto, atau juga dari Lapas Lamongan terkait dengan redistribusi tahanan ini.

"Sejak Januari sampai dengan saat ini, jumlah tahanan yang sudah di redistribusi dari Rutan Medaeng sekitar 1.500 orang tahanan," ujarnya.

Menurutnya, langkah ini merupakan langkah yang paling efektif untuk mengurangi beban kelebihan kapasitas yang ada di dalam rutan.

"Karena untuk mengatasi masalah ini harud dikerjakan secara bersama-sama dari pemangku kepentingan. Karena sekalipun jumlah tahanan yang diredistribusi sepuluh orang, tetapi yang masuk sebanyak 20 orang," ucapnya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017