Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menyatakan air Waduk Pacal tidak dikeluarkan, namun air tetap bisa mengalir dengan debit sekitar 200 liter per detik disebabkan pintu pengeluaran rusak.

"Pintu pengeluaran Waduk Pacal rusak karena ada gangguan teknis ketika ditutup beberapa waktu lalu," kata Kasi Pemanfaatan Sumber Daya Air Dinas PU Sumber Daya Air Bojonegoro Setiyono, di Bojonegoro, Senin.

Ia mengaku tidak tahu tingkat kerusakan  pintu pengeluran Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang itu.

Tapi, menurut dia, keluarnya air sekitar 200 liter per detik itu tidak banyak mempengaruhi stok air di Waduk Pacal karena tidak terlalu besar.

"Stok air di Waduk Pacal tetap stabil sejak dua pekan terakhir," kata dia, menambahkan.

Saat ini, lanjut dia, ketinggian air di Waduk Pacal mencapai 109 meter dengan air efektif sebesar 7,3 juta meter kubik per 30 Juli.

"Stok air yang ada untuk persediaan tanaman palawija kemarau ini," ucapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan di sepanjang daerah irigasi Waduk Pacal, antara lain, di Kecamatan Kapas, Sukosewu, Balen, Sumberrejo, juga kecamatan lainnya, para petani sebagaian besar banyak yang menanam tanaman palawija selain juga tanaman tembakau.

Hanya saja ada sebagian para petani di sejumlah desa di Kecamatan Balen, yang tetap menanam tanaman padi, meskipun sudah ada larangan menanam tanaman padi untuk menghindari serangan hama wereng.

"Petani yang tetap menanam padi sifatnya spekulasi. Petani yang tetap menanam tanaman padi luasnya ada kalau sekitar 300 hektare," ucapnya.

Menjawab pertanyaan ia mengatakan petani di sepanjang daerah irigasi Waduk belum ada yang mengajukan permintaan pasokan air, karena tanaman palawija, seperti kedelai, jagung, tembakau bisa memperoleh air dari sumber mata air Buntalan, di Kecamatan Temayang.

"Petani tidak mengajukan permintaan air karena kebutuhan tanaman palawija bisa tercukupi dari sumber mata air Buntalan," ujarnya, menegaskan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017