Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menilai minat warga Kota Pahlawan bercocok tanam secara hidroponik atau budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah cukup tinggi.
     
"Saya sarankan dibentuk kelompok kelompok tani. Hasil panen sayuran bisa untuk menyuplai kebutuhan masyarakat," kata Tri Rismaharini di Surabaya, Minggu.

Menurut dia, teknik penanaman hidroponik merupakan teknik bercocok tanam yang ramah lingkungan. Sayuran yang ditanam dengan hidroponik lebih sehat serta aman dikonsumsi.  

Selain itu, lanjut dia, prosesnya juga mudah dan tidak perlu lahan luas. Apalagi menanam hidroponik bisa menggunakan wadah daur ulang sebagai medan utama.

Adapun manfaat dari hasil tanam hidroponik menurut Risma bisa menghasilkan uang dengan menjualnya kepasaran saat proses panen. Bahkan hasil tanaman hidroponik bisa menembus ke restoran restoran besar sebagai bahan dasar makanan berupa sayuran yang sehat tanpa pestisida.

"Melihat hasil tanam dan antusias warga yang mengikuti kegiatan kampung hiroponik dipastikan warga Surabaya bisa lebih banyak lagi menghasilkan sayuran bebas pestisida," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, nantinya Pemkot Surabaya melalui Usaha Kecil Menengah (UKM) binaannya juga akan berperan membantu dalam menjual hasil panen milik warga.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Surabaya Joestamaji mengatakan menanam sayuran secara hidroponik kini menjadi tren masyarakat perkotaan termasuk di Surabaya. Selain murah dan mudah, menanam secara hidroponik tidak membutuhkan tempat yang luas.

Bahkan untuk para penghobi tanaman hidroponik, tidak punya lahan pun tak masalah. Sebab media tanam yang terbuat dari pipa paralon, botol dan kaleng bekas bisa dipaku di dinding atau tembok luar rumah. Sayuran yang ditanam pun tumbuh menghijau dan subur.

Untuk menggairahkan warga Surabaya mengenal dan bisa bercocok tanam secara hidroponik, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Surabaya secara periodik memberikan pelatihan. Model pelatihannya tidak sulit yakni cukup dua jam dijamin bisa bertanam hidroponik.

"Kami adakan pelatihan untuk warga. Silahkan datang ke kantor kami bila ingin tahu bagaimana cara menanam secara hidroponik. Respons warga cukup antusias untuk mengikuti kegiatan ini," ujarnya.

Untuk pelatihan, warga tidak perlu keluar biaya sepeserpun. Bahkan Dinas Pertanian akan membantu menyediahkan staterkit dan bibit sayuran bagi warga yang tertarik. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017