Pamekasan (Antara Jatim) - Pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan bantuan teknologi geomembran kepada petambak garam di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur pada musim produksi garam tahun 2017.

"Ada 15 hektare lahan tambak garam di Kecamatan Pademawu yang mendapatkan bantuan teknologi geomembran saat ini," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pemkab Pamekasan Nurul Widiastutik kepada Antara per telepon, Jumat.

Ke-15 hektare lahan tambak garam itu merupakan milik empat kelompok usaha garam di wilayah itu.

"Saat ini, garapan lahan tambak yang akan menggunkan teknologi geomimbran itu mulai dilakukan oleh para petambak," katanya menjelaskan.

Teknologi geomembran merupakan sistem produksi garam dengan cara air laut dialirkan ke dalam kolam penampungan terlebih dahulu, lalu dilakukan filterisasi dengan menggunakan ijuk sapu, batok kelapa dan batu zeolit. Kemudian, air laut yang sudah disaring masuk ke dalam kolam penampungan yang sudah terlapisi plastik.

Ijuk sapu digunakan untuk memfilter air laut yang masuk ke dalam meja kristal, dan batok kelapa dan batu zeolit digunakan sebagai karbon aktif yaitu penghilang bau dan memberikan efek warna garam putih alami.

Setelah air laut sampai di meja kristal yang sudah terlapisi plastik, maka proses penguapan air laut jauh lebih sempurna dibandingkan cara tradisional yang tanpa menggunakan plastik atau terpal.

"Selain proses penguapan jauh lebih sempurna, dengan menggunakan penadah kolam yang menggunakan plastik, garam yang dihasilkan juga jauh lebih banyak," kata Nurul, menjelaskan.

Hasilnya dua kali lipat lebih banyak dibanding tanpa proses produksi secara tradisional.

Proses pengkristalan garam dengan menggunakan teknologi geomembran itu juga jauh lebih cepat yaitu hanya 14 hari dibandingkan cara tradisional yang butuh waktu 30 hari.

"Dulu petambak garam di Pamekasan ini banyak yang tidak mau. Tapi setelah melihat langsung hasilnya, mereka semuanya ingin menggukan teknologi ini," ujarnya.

Menurut Kepala DKP Nurul Widiastutik, luas lahan garam di Kabupaten Pamekasan mencapai 917,22 hektare dengan jumlah produksi mencapai 89.282 ton, tersebar di tiga kecamatan.

Masing-masing di Kecamatan Galis seluas 465,67 hektare dengan produksi garam mencapai 43.017 ton, Kecamatan Pademawu seluas 441,05 hektare dengan produksi garam mencapai 44.422 ton dan di Kecamatan Tlanakan seluas 10,5 hektare dengan jumlah produksi mencapai 1.843 ton.

Dari total luasan lahan 917,22 hektare ini, produktivitasnya mencapai 97,36 ton per hektare.

"Jumlah produksi garam sebanyak 89.282 ton ini dengan proses produksi biasa. Jika nantinya semua petambak garam menggukan teknologi geomembran, hasilnya menjadi dua kali lipat," katanya. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017