Kediri (Antara Jatim) - Ribuan pelajar sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) di Kota Kediri, Jawa Timur, menerima bantuan seragam gratis dari Pemerintah Kota Kediri, sebagai upaya menekan biaya pendidikan.
"Kami memberikan seragam biru putih, abu-abu dan pramuka. Harapannya, kami ingin menekan ongkos pendidikan. Seragam itu mahal, sehingga jika ditekan ongkos pendidikan murah. uang yang untuk seragm bisa untuk lainnya, les dan lain-lain," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ditemui dalam acara pemberian bantuan seragam sekolah di SMAN III Kediri, Rabu.
Ia mengatakan, pemerintah Kota memberikan bantuan seragam itu untuk seluruh pelajar yang bersekolah di Kota Kediri. Untuk pelajar tingkat SD dan SMP mendapatkan tambahan biaya ongkos jahit, sementara yang SMA tidak. Bahkan, secara tidak langsung dengan bantuan itu juga bisa menekan inflasi.
"Jika seragam tidak kami berikan, ongkos pendidikan mahal. Program ini juga terus kami gunakan, sebab dengan ongkos mahal IPM (Indeks pembangunan manusia) bisa turun, karena banyak anak putus sekolah. Kadang, masih terdengar siswa yang tidak boleh ambil rapor dan supaya IPM tidak turun dan naik terus," ujarnya.
Ia pun menegaskan, pendidikan di Kota Kediri harus berkualitas. Hal itu juga sesuai dengan program pemkot bahwa Kediri merupakan kota pendidikan, jasa, dan perdagangan. Ia ingin anak-anak di Kota Kediri, menjadi anak yang pintar dan berdaya saing tinggi. Mereka menjadi anak yang sukses, ceria, bebas narkoba, serta memiliki kesalehan sosial yang tinggi.
Wali Kota juga mengatakan, tidak ingin ada anak-anak terlebih lagi dari keluarga tidak mampu di Kota Kediri tidak bisa sekolah. Selain itu, diharapkan juga tidak ada anak-anak yang putus sekolah karena masalah biaya.
"Kami tidak ingin ada anak-anak dari keluarga tidak mampu tidak bisa sekolah. Jangan sampai ada anak putus sekolah. Saya juga menginginkan anak-anak tidak ada yang tidak naik kelas, karena itu bisa menjatuhkan mental mereka. Para pelajar harus jadi hebat," katanya.
Lebih lanjut, Wali Kota mengatakan tantangan dunia pendidikan semakin lama juga semakin besar, dengan bersaing dengan bangsa lain. Namun, bisa jadi selama 2-3 tahun lagi, anak-anak akan bersiang dengan orang dari seluruh dunia. Untuk itu, ia meminta para pelajar harus memiliki kompetitif tinggi, berdaya saing tinggi dan mereka harus berani bicara.
"Saya tidak takut jika penilaian jelek di Kediri, tapi integritas tinggi. saat ini tidak ada pembatas lagi, ada dalam jaringan (Daring) hingga pelosok, jadi tidak boleh ketinggalan lagi. Saya juga minta tanggap teknologi, tahun ini kompetisi apapun harus menang," katanya berharap.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto mengatakan, pemerintah mengalokasikan anggaran khusus untuk seragam itu. Khusus untuk pelajar tingkat SMA/SMK di Kediri, sudah ada peraturan daerah dan pemkot masih diberikan kewenangan untuk memberikan bantuan.
"Meskipun mulai 2017 pengelolaan SMA/SMK ditarik provinsi, pemkot masih bisa memberikan bantuan. Untuk bantuan pendidikan, perda sudah disetujui dan pemkot diberi kewenangan memberikan bantuan untuk SD, SMP, dan SMA/SMK," katanya.
Siswanto mengatakan, untuk SD, bantuan seragam diberikan untuk sekitar 6 ribu siswa, SMP untuk sekitar 7 ribu siswa, dan SMA/SMK hingga 11.800 siswa. Pendistribusian dilakukan di seluruh sekolah baik negeri dan swasta di Kota Kediri. (*)
Video oleh: Asmaul Chusna
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017