Ponorogo (Antara Jatim) - Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Cabang Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu mengikuti apel siaga bencana yang digelar pemerintah daerah setempat.
    
Kompi relawan LPBI NU Ponorogo  pimpinan Ahmad Subeki yang barusan dilantik sebagai Ketua LPBI NU Ponorogo periode 2017-2019 itu  mengikuti seluruh rangkaian simulasi bertajuk "Apel Gelar Pasukan Satgas Bencana Alam Tahun 2017" yang dipimpin Wakil Bupati Ponorogo Sudjarno tersebut.
    
"Keikutsertaan LPBI NU dalam kegiatan apel siaga bencana ini menjadi bukti komitmen kami dalam mendukung program-program penanggulangan bencana," kata Ahmad Subeki atau biasa disapa Kalibek dalam ketererangan persnya yang diterima Antara, Rabu.
    
Kegiatan kesiagaan menghadapi bencana bertajuk "Apel Gelar Pasukan Satgas Bencana Alam Tahun 2017" itu digelar oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo dan didukung kodim serta polres setempat, di lapangan Tengger Desa Slahung Kecamatan Slahung.
    
Wakil Bupati Ponorogo Sudjarno yang memimpin langsung apel mengimbau agar seluruh elemen daerah, baik dari jajaran BPBD, Kodim, Polres maupun jaringan relawan untuk terus meningkatkan kewaspadaan serta kesiagaan menghadapi tingginya potensi bencana alam yang mungkin terjadi di "Bumi Reog" tersebut.
    
"Pemkab Ponorogo beserta seluruh aparat dan komponen masyarakat harus saling bersinergi dalam mengantisipasi bencana alam sejak dini," ujar Sudjarno.
    
Ia mengatakan, saat ini di Ponorogo mulai terjadi bencana alam, utamanya kebakaran hutan.
    
"Bahkan, semua musim di sini ada ancaman bencana. Kita sudah koordinasi dengan pemerintah pusat, dan yang terpenting, kita harus selalu selalu siaga, maka hari ini digelar apel ini. Kita sadari, SDM kita masih kurang, untuk itu seluruh komponen masyarakat akan kita ajak berperan serta," kata Wabup Sudjarno kepada awak media usai gelaran apel siaga.
    
Sementara itu, Ketua LPBI NU Cabang Ponorogo Ahmad Subeki mengungkapkan komitmennya untuk membawa lembaga relawan bencana NU tersebut menjadi lembaga yang profesional.
    
Ia juga menegaskan kesiapan PBI NU dalam membangun sinergi dengan lembaga-lembaga terkait serta badan otonom NU lainnya.
    
"Kami tegaskan, LPBI NU ini adalah 'bapaknya' penanganan bencana oleh PCNU, adapun lembaga-lembaga di bawah banom lain adalah anak-cucunya. Untuk itu kami harus membangun sinergi agar tampil profesional," kata Ahmad Subeki atau biasa disapa Kalibek yang disampaikan dengan nada berseloroh.
    
Kalibek mengatakan, berbekal rencana strategis (renstra) dan rencana operasi (renop) yang disusun saat rapat kerja pada Minggu (23/7), untuk tahap awal LPBI NU akan membenahi administrasi kelembagaan dan mengadakan audiensi dengan pemangku kepentingan terkait kebencanaan.
    
PCNU Ponorogo resmi melantik LPBI NU dalam forum pembukaan rapat kerja pada Sabtu (22/7) di Hotel Sukowati, Kecamatan Sarangan, Kabupaten Magetan.
    
Dalam raker tersebut, PCNU menunjuk Ahmad Subeki sebagai ketua LPBI NU untuk masa kepengurusan 2017-2019.
    
Mantan Kasat Korcab Banser Ponorogo yang masih aktif di Satkorwil dan Satkornas Banser ini didampingi mantan Sekretaris PW IPNU Jawa Timur Novi Trihartanto sebagai Sekretaris.
    
Selain terdapat wakil Sekretaris, Bendahara dan para wakilnya, jajaran pengurus harian juga terdiri dari enam orang direktur yang membawahi bidang dan relawan.
    
Tak kurang dari 100 orang yang berasal dari para aktivis GP Ansor, Banser, Pagar Nusa, Lazisnu, IPNU dan IPPNU dilibatkan sebagai pengurus bidang dan relawan.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017