Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Jawa Timur menargetkan  sebanyak 8.468.640 anak berusia sembilan bulan hingga 15 tahun mendapatkan suntikkan imunisasi Measles rubella (campak) dalam pada  Agustus hingga September 2017.

"Pemberian vaksinasi campak rubella ini dilakukan sebagai antisipasi dan memperkuat kekebalan tubuh anak agar tidak tertular penyakit campak rubella," kata Kepala Dinkes Jatim Kohar Hari Santoso di Surabaya, Senin.

Kohar mengatakan imunisasi ini bisa didapatkan secara gratis di Pusat Kesehatan Masyarakat di bawah kordinasi Dinkes wilayah Jatim seperti, Puskesmas, Posyandu, Poskesdes, dan rumah sakit yang berada di Kabupaten/Kota setempat.

Kohar mengemukakan, pihaknya bersama Kemenkes saat ini gencar melakukan sosilisasi kepada tenaga kesehatan dan menyampaikan pesan kepada masyarakat agar vaskin itu tidak diberikan hanya sekali saja.

"Tidak boleh hanya diberikan sekali harus dua kali saja harus teratur. Pertama pada bayi usia sembilan bulan harus divaksin MR, kemudian dilanjutkan pada usia 24 sampai dengan 36 bulan," kata dia.

Kepala Seksi Pencegahan Pengamatan Penyakit dan Penanggulangan Masalah Kesehatan (P3PMK) Dinkes Jatim Gito Hartono menjelaskan, gejala awal terjadinya penyakit campak rubella yaitu timbul ruam merah pada kulit muka, leher, dan selaput lendir mulut. 

Selain itu gejala awal lainnya yakni demam, menggigil, hidung dan mata berair.

"Biasanya penderita juga merasa sakit kepala, persendian kaku, dan badan terasa lemas. Saat memuncak, suhu tubuh bisa mencapai 40 derajat celcius. Setelah tanda-tanda tadi selesai, ruam yang ada pada kulit akan hilang dalam waktu 2-3 hari," kata Gito.

Ia menambahkan, biasanya rubella diderita setelah penderita berusia belasan tahun atau dewasa. Namun, bisa juga terinfeksi pada bayi atau anak balita dan bisa mengakibatkan kebutaan.

Selain itu, infeksi rubela juga bisa menjangkiti ibu hamil dan dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yakni berupa cacat fisik (buta tuli) dan keterbelakangan mental.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017