Surabaya (Antara Jatim) - Lembaga survei the Initiative Institute mencatat nama Saifullah Yusuf sebagai peraih suara tertinggi dibandingkan Khofifah Indar Parawansa dan Tri Rismaharini jika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dilaksanakan hari ini.

"Kalau melihat hasil survei dan data, jika Pilkadanya sekarang maka Gubernurnya Saifullah Yusuf," ujar CEO the Initiative Institute Airlangga Pribadi Kusman kepada wartawan di sela rilis hasil survei Pilkada Jatim 2018 di Surabaya, Kamis.

Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul berada di posisi teratas dengan raihan 44,6 persen, disusul Khofifah Indar Parawansa 37,3 persen dan Tri Rismaharini 18,10 persen.

"Hasil tersebut merupakan simulasi Pilkada dengan nama terbatas atau dengan kandidat tiga orang saja," ucap dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya tersebut.

Begitu juga dengan hasil elektabilitas atau kelayakan menjadi Gubernur Jatim yang menempatkan Saifullah Yusuf tetap unggul dengan hasil 69,9 persen, disusul Khofifah Indar Parawansa 66 persen, Tri Rismaharini 35,8 persen, Abdullah Azwar Anas 8,2 persen serta Musyaffa' Noer 5,2 persen.

"Kelayakan tokoh lainnya masih di bawah 5 persen, seperti Hasan Aminuddin, Abdul Halim Iskandar, Nurhayati Assegaf, Kusnadi, Masfuk, La Nyalla Mattalitti dan lainnya," katanya.

Sedangkan, dari sisi popularitas berada di posisi teratas adalah Khofifah Indar Parawansa dengan 91,1 persen, kemudian Saifullah Yusuf 88,4 persen, disusul Tri Rismaharini 68,1 persen, Abdullah Azwar Anas 14,8 persen dan sejumlah tokoh lainnya.

Melihat hasil-hasil tersebut, kata dia, saat ini kontestasi Pilkada Jatim untuk calon gubernur terfokus kepada dua nama saja, yaitu Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa.

Menurut dia, semakin sedikitnya suara untuk Tri Rismaharini dari segi elektabilitas maupun popularitas dipengaruhi oleh pernyataan Wali Kota Surabaya tersebut yang kerap ketidakinginannya untuk maju di Pilkada Jatim.

"Sering Bu Risma mengaku tidak akan maju sehingga publik sudah bisa membaca dan kini terfokus hanya pada dua nama," katanya.

Sementara itu, metodologi survei yang dilakukan menggunakan pendekatan "multistage random sampling" dengan jumlah 1.140 responden berusia di atas 17 tahun atau telah menikah, kemudian wilayah cakupannya di 114 desa/kelurahan yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jatim. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017