Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menyebutkan jumlah penderita penyakit yang berkaitan dengan sistem pencernaan makanan seperti diare selama libur Lebaran tahun ini masih dalam batas kewajaran.
     
"Jumlahnya tidak terlalu besar kok," kata Kepala Dinkes Surabaya Febria Rachmanita kepada Antara di Surabaya, Rabu.

Hanya saja, Febria tidak menyebut secara detail berapa jumlah penderita diare di Surabaya yang dikatakan masih dalam batas kewajaran tersebut. "Sampai hari ini masih dalam batas wajar," katanya.

Menurut dia, diare atau keracunan makanan merupakan penyakit yang sudah biasa terjadi pada saat Lebaran.  Hal itu dikarenakan selama sebulan menjalankan ibadah puasa menahan lapar dan haus, masyarakat cenderung tidak memperhatikan pola makan saat Lebaran.

Bahkan kebanyakan masyarakat menyantap makanan terlalu berlebihan dan  memakan segala makanan baik yang rasanya manis, kecut, asam, berlemak, maupun makanan lainnya. 

"Kami sudah menyarankan agar warga tidak makan secara berlebihan dan tentunya juga memakan makanan yang sehat," katanya.

Meski demkian, lanjut dia, masyarakat tidak perlu khawatir atau panik ketika menjumpai penyakit diare atau keracunan makanan. Mereka bisa memberikan pertolongan pertama berupa minum air putih yang banyak.

Febria mengatakan jika masyarakat mengalami penyakit diare, maka pihaknya menyarakankan agar segera konsultasikan ke petugas kesehatan dengan datang langsung ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

"Saran saya tetap waspadai diare saat musim Lebaran ini," katanya.

Sementara itu, lanjut dia, korban kecelakaan lalu lintas yang dirawat di rumah sakit maupun puskesmas di Kota Surabaya selama libur Lebaran kali juga tidak terlalu banyak. 

"Data sementara baru ada tiga orang yang mengalami kecelakaan yang dirawat di rumah sakit selama libur Lebaran," ujarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017