Banyuwangi (Antara Jatim) - Acara Diaspora Banyuwangi Sedunia yang diselenggarakan Pemkab Banyuwangi, Selasa (27/6), berlangsung meriah. Acara yang rutin digelar tiap tahun itu diramaikan oleh ribuan warga Banyuwangi yang tinggal di berbagai belahan Indonesia dan dunia untuk bersilaturahim sekaligus bernostalgia di Pendopo Shaba Swagata.

"Acara ini kami desain untuk semakin menguatkan cinta kepada Banyuwangi. Di sini mereka saling bersapa, memunculkan kembali kenangan masa kecilnya. Memori itu kami gali kembali, dan Insya Allah bisa semakin menumbuhkan cinta pada daerah. Kalau sudah cinta, otomatis tergerak untuk bantu mengembangkannya," ujar Anas.

Menurut Anas, momen ini bisa menjadi tempat menggalang solidaritas membangun daerah dan bertukar informasi. "Semua bisa membangun jejaring untuk bersama-sama mengembangkan daerah. Yang sudah sukses jadi pengusaha di Jakarta, misalnya, bisa bermitra dengan UMKM di Banyuwangi. Bukan semata-mata bisnis, tapi tergerak oleh cinta daerah," ujarnya.

Dalam acara itu disediakan beragam kuliner lokal secara gratis. Berbagai makanan khas Banyuwangi disajikan, mulai pecel pitik, rujak soto, nasi cawuk, lontong sayur, hingga sayur kelor sambal sereh. Sejumlah atraksi seni-budaya setempat juga akan ditampilkan.

”Semoga ini bisa mengobati kerinduan para perantau yang kembali mudik di Banyuwangi. Diaspora ini bukan hanya warga yang lahir di Banyuwangi, tapi mereka yang tinggal di berbagai daerah tapi cinta Banyuwangi,” kata Anas. 

Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurut Arief, Banyuwangi kini sudah cukup berkembang. "Saya gembira dengan perkembangan yang ada. Tentu masih ada kekurangan, itu pasti. Nah itu ayo diperbaiki dan dibantu bersama-sama," ujar Arief yang lahir dan menghabiskan masa kecil hingga remaja di Banyuwangi.

Diaspora lain yang hadir adalah Dody yang kini tinggal di Nagoya, Jepang. Dia akan mengajak beberapa warga Banyuwangi di Jepang untuk memikirkan kontribusi bagi daerahnya.

"Kami tidak ingin hanya punya uang lalu beli tanah di daerah, tapi kami ingin kontribusi kami bagi daerah tujuannya  jelas. Kami akan berkomunikasi, apa-apa yang dibutuhkan warga dan bisa kami support. Sejak Pak Anas datang ke Jepang beberapa waktu lalu karena diundang salah satu pusat penelitian kebijakan publik di sana, akhirnya kami punya koordinator khusus yang menangani siapapun diaspora di Jepang yang ingin memberi kontribusi bagi Banyuwangi," jelas Dody yang merupakan pengusaha pariwisata di Nagoya.

Diaspora lain, Jonas asal Amerika Serikat yang turut hadir mengaku kepincut dengan Banyuwangi. "Selama tinggal di Banyuwangi selama tiga bulan saya sangat terkesan. Tempatnya bagus, orangnya ramah, makanannya juga enak. Bahkan terlalu cintanya saya sama Banyuwangi, saya pun beristri orang Banyuwangi," ungkap Jonas. 

Penyanyi Fitri Carlina yang juga asli Banyuwangi mengatakan, acara ini mengingatkan kenangan lamanya di tanah kelahirannya. " Saya bersyukur, Pemkab Banyuwangi bisa merangkul para Diaspora.  Sehingga masyarakat bisa guyub dan rukun. Silaturahim ini bisa membuka banyak peluang," kata Fitri yang akan mencari mitra untuk membuka usaha makanan dan buah tangan khas Banyuwangi.(*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017