Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, mengingatkan warga untuk memastikan rumahnya yang ditinggalkan kosong dalam keadaan aman guna mengantisipasi ancaman kebakaran.
"Kami ingatkan masyarakat yang meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong agar benar-benar memastikan dalam keadaan aman untuk mengantisipasi dari ancaman kebakaran," kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Selasa.
Menurut dia, warga yang meninggalkan rumah dalam keadaan kosong untuk berlebaran harus memastikan tidak ada tungku perapian, juga kompor yang masih menyala, selain juga tidak ada peralatan elektronik yang masih menancap.
Selain itu juga dipastikan untuk keamanan rumah yang ditinggalkan kosong agar dititipkan kepada tetangga untuk mengawasi dari ancaman penjarahan.
"Demi keamanan tidak ada salahnya tetangga yang tidak mudik diminta ikut mengawasi rumahnya," kata dia.
Ia juga menginggatkan masyarakat yang berekreasi di objek wisata seperti Bendung Gerak Bengawan Solo di Kecamatan Kalitidu, juga Waduk Pacal di Kecamatan Temayang, untuk tidak melakukan hal yang berbahaya, misalnya berenang.
"Meskipun Bengawan Solo sekarang tidak terjadi banjir tetap berbahaya karena dalam," ujarnya.
Begitu pula, lanjut dia, para penambang perahu di penyeberangan Bengawan Solo di daerahnya agar mematuhi jumlah penumpang yang diangkut.
"Selama lebaran jelas akan terjadi peningkatan penumpang perahu tambang yang menyeberang. Untuk itu kami minta penambang perahu tetap mematuhi batas maksimal penumpang," ujarnya.
Ia menyebutkan BPBD mensiagakan 115 personel juga 50 personel SAR dalam menghadapi perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Selain ditempatkan di Posko BPBD, personel BPBD juga di tempatkan di pos pengamanan di depan stasiun kereta api (KA) dilengkapi dengan mobil unit pemadam kebakaran.
"Personel BPBD juga SAR sudah bersiaga di Posko BPBD sejak sehari lalu," tambahnya.
Kasi Pemadaman BPBD Bojonegoro Sukirno, menambahkan di Posko BPBD Kecamatan Temayang, Baureno dan Padangan, yang menjadi jalur mudik dan balik dimanfaatkan sebagai "rest area".
"Kami memasang spanduk dengan tulisan Posko BPBD di kecamatan menjadi "rest area"," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Kami ingatkan masyarakat yang meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong agar benar-benar memastikan dalam keadaan aman untuk mengantisipasi dari ancaman kebakaran," kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Selasa.
Menurut dia, warga yang meninggalkan rumah dalam keadaan kosong untuk berlebaran harus memastikan tidak ada tungku perapian, juga kompor yang masih menyala, selain juga tidak ada peralatan elektronik yang masih menancap.
Selain itu juga dipastikan untuk keamanan rumah yang ditinggalkan kosong agar dititipkan kepada tetangga untuk mengawasi dari ancaman penjarahan.
"Demi keamanan tidak ada salahnya tetangga yang tidak mudik diminta ikut mengawasi rumahnya," kata dia.
Ia juga menginggatkan masyarakat yang berekreasi di objek wisata seperti Bendung Gerak Bengawan Solo di Kecamatan Kalitidu, juga Waduk Pacal di Kecamatan Temayang, untuk tidak melakukan hal yang berbahaya, misalnya berenang.
"Meskipun Bengawan Solo sekarang tidak terjadi banjir tetap berbahaya karena dalam," ujarnya.
Begitu pula, lanjut dia, para penambang perahu di penyeberangan Bengawan Solo di daerahnya agar mematuhi jumlah penumpang yang diangkut.
"Selama lebaran jelas akan terjadi peningkatan penumpang perahu tambang yang menyeberang. Untuk itu kami minta penambang perahu tetap mematuhi batas maksimal penumpang," ujarnya.
Ia menyebutkan BPBD mensiagakan 115 personel juga 50 personel SAR dalam menghadapi perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Selain ditempatkan di Posko BPBD, personel BPBD juga di tempatkan di pos pengamanan di depan stasiun kereta api (KA) dilengkapi dengan mobil unit pemadam kebakaran.
"Personel BPBD juga SAR sudah bersiaga di Posko BPBD sejak sehari lalu," tambahnya.
Kasi Pemadaman BPBD Bojonegoro Sukirno, menambahkan di Posko BPBD Kecamatan Temayang, Baureno dan Padangan, yang menjadi jalur mudik dan balik dimanfaatkan sebagai "rest area".
"Kami memasang spanduk dengan tulisan Posko BPBD di kecamatan menjadi "rest area"," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017