Malang (Antara Jatim) - Tim Operasi Gabungan dari tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Malang melakukan penertiban terhadap reklame yang tidak berizin alias "liar" dan tidak memperhatikan estetika kota, Jumat malam.

Tiga OPD ang tergabung dalam Tim Obsgab tersebut adalah Dinas Perhubungan (Dishub), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Malang. "Operasi penertiban ini menyasar sudutsudut kota dan jalan-jalan protokol," kata Kepala Dishub Kota Malang, Jawa Timur, Kusnadi usai menggelar Opsgab di sejumlah titik di wilayah Kota Malang.

Ia mengatakan obsgab tersebut dilakukan bersama-sama dengan Satpol PP maupun BPBD karena instansi tersebut memiliki tenaga lapangan yang terampil. 

Operasi penertiban reklame ini dilakukan  agar tidak mengganggu kenyamanan para pengguna jalan. Selain itu, agar Kota Malang selalu terlihat bersih, rapi dan indah.

Kusnadi mengemukakan tidak sedikit para pengguna jalanan warga Kota Malang khususnya yang menyampaikan keluhan kepada Dishub atas keberadaan reklame maupun banner yang terkesan tidak beraturan serta mengganggu kenyamanan pandang pengguna jalan.

Senada dengan Kusnade,  Kepala Satpol PP Kota Malang  Priyadi menambahkan salah satu poin yang dipesankan Wali Kota Malang Moch Anton pada instansi yang dipimpinnya itu adalah aktif melakukan operasi penertiban terhadap reklame berbagai bentuk yang tidak berizin alias ilegal (liar).

"Miris juga kalau lihat reklame yang asal pasang.  Ada yang dipaku di pohon,  ditempelkan di tiang listrik dan Penerangan Jalan Umum (PJU), bahkan kain bekas reklame tidak jarang tersisa di pepohonan dan banner-banner pun yang dipasang juga terkesan seenaknya," katanya.

Priyadi mengatakan operasi yang digelar Jumat (16/6) malam itu difokuskan pada penertiban reklame yang tidak mengantongi izin. "Kami akan terus intensif melakukan penertiban, baik reklame yang ada di jalan-jalan protokol maupun jalan utama lainnya," ujarnya.

Wali Kota Malang Moch Anton merespon positif kerja bareng dari tiga OPD tersebut.  "Sesungguhnya esensi bukan pada operasinya,  tapi pesan utamanya adalah membangun kesadaran bersama. Seperti yang saya utarakan pada saat paparan di hadapan dewan penilai Adipura Kencana beberapa waktu lalu," kata Anton.

Menurut dia, pekerjaan terberat bukan pada skala membangun secara fisik,  namun lebih pada mindset dan revolusi mental yang membawa peradaban baru, dimana dengan senang hati warga menjaga keindahan,  kebersihan dan kenyamanan kotanya.

"Oleh karenanya,  operasi jangan dilakukan hanya sesaat atau kadang-kadang saja, tapi dilakukan secara intensif dan berkelanjutan," ujarnya.(*)
Video oleh: Endang Sukarelawati


Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017