Sidoarjo (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Surabaya Utara optimistis harga bawang putih jenis sincu akan turun menjadi Rp20 ribu setiap kilogramnya dari harga saat ini masih di atas Rp30 ribu setiap kilogram.
Kepala Bulog Sub Divre Surabaya Utara Agus Sutarto, Jumat mengatakan, saat ini pihaknya terus menggelontor bawang putih di sejumlah pasar tradisional untuk menekan tingginya harga bawang putih.
"Kami optimistis harganya bisa ditekan sampai dengan Rp20 ribu setiap kilogram dari harga saat ini yang masing di atas Rp30 ribu setiap kilogramnya," ujarnya.
Ia mengemukakan, saat ini pihaknya memiliki stok sebanyak 60 ton dan dalam waktu dekat ini akan datang lagi sebanyak seribu ton bawang putih.
"Hal ini bertujuan untuk melakukan stabilisasi harga kebutuhan pangan khususnya bawang putih yang ada saat ini," ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk komoditas lainnya seperti gula, minyak goreng masih stabil dan belum menunjukkan adanya kenaikan harga yang signifikan.
"Seperti gula pasis saat ini harganya berkisar Rp12.500 perkilogram, minyak Rp11.500 perkilogram, tepung Rp7.500 perkilogram dan telur senilai Rp19 ribu perkologram," ujarnya.
Ia juga menggerakkan program rumah pangan kita (RPK) sebagai salah satu upaya gerakan ekonomi masyarakat untuk stabilisasi harga pangan.
"Program rumah pangan kita ini diharapkan mampu membantu stabilisasi harga pangan. Termasuk juga saat ini kami juga memiliki toko binaan yang ada pada masing-masing pasar tradisional," ujarnya.
Ia menambahkan, segala upaya ini dilakukan supaya tidak ada lagi kenaikan harga kebutuhan pokok terutama menjelang lebaran seperti sekarang ini.
"Kami akan terus memantau dan turun kebawah guna melakukan stabilisasi harga pangan, supaya masyarakat bisa menikmati lebaran dengan nyaman dan tidak terpengaruh oleh kenaikan harga kebutuhan bahan pangan," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017