Kediri (Antara Jatim) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, bekerjasama dengan Bulog Subdivre Kediri, Jawa Timur, menggandeng kios untuk penjualan bahan pokok sebagai upaya menstabilkan harga.
     
"Memang ada program penetrasi pasar dari kementerian perdagangan. Kami koordinasi dan kerjasama dengan bulog," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Yetti Sisworini di Kediri, Kamis.
     
Ia mengatakan, program ini dilakukan di daerah yang sebagai penimbang laju inflasi. Di Jatim, ada tujuh daerah, salah satunya di Kediri.
     
Kegiatan menstabilkan harga itu juga memang sengaja dilakukan dengan menggandeng pedagang atau kios, dengan harapan pedagang yang ditunjuk sebagai lokasi pelaksanaan operasi pasar ini konsumennya ramai, sehingga yang terjual nantiya bisa tersebar di pedagang lain. Dengan itu harapannya bisa menstabilkan harga, terutama di wilayah Kota Kediri.
     
Ia menyebut, di kios memang pastinya ada persaingan harga komoditas yang dijual, namun persaingan tersebut cukup sehat. Pedagang juga mendapatkan keuntungan dari komoditas yang dijual.
     
Selain itu, tujuan kegiatan tersebut juga untuk menetralkan dan menstabilkan harga, sehingga bisa mengantisipasi terjadinya kenaikan harga yang signifikan, terutama menjelang lebaran. Dari evaluasi tahun sebelumnya, sempat terjadi kenaikan harga yang bahkan tidak terjangkau masyarakat. 
     
"Jadi, tujuannya ini menetralkan dan menstabilkan harga, biar nanti menjelang lebaran tidak terjadi kenaikan harga signifikan, jadi harga tetap dan inflasi tetap terjaga," ujar Yetti. 
     
Sementara itu, Wakil Kepala Bulog Subdivre Kediri Rasiwan mengemukakan dalam program tersebut, terdapat tiga titik atau pedagang yang diajak serta bekerjasama untuk pendistribusian bahan pokok itu.
     
"Kami ditunjuk, sebab Kediri ini juga sebagai kota pencatatan untuk BPS, jadi kebetulan pasar pahing dan pasar setonobetek yang kami garap. Di pasar pahing ada tiga titik kios, dan pasar setonobetek satu," katanya.
     
Ia menyebut, komoditas yang didistribusikan ke pedagang itu antara lain beras kualitas medium dan premium, gula pasir, minyak goreng, bawang putih serta terigu. Harganya juga sama seperti yang dijual saat pelaksanaa operasi pasar bulog. 
     
Untuk stok yang dikirimkan, ia menyebut di masing-masing titik beras ada 20 karung dimana masing-masing berisi 5 kilogram beras dengan harga kualitas premium Rp44 ribu per 5 kilogram, kualitas medium Rp42 ribu per 5 kilogram.
     
Komoditas lainnya, bawang putih 20 kilogram dengan harga Rp30 ribu per kilogram, gula pasir sebanyak 50 kilogram dengan harga Rp12 ribu per kilogram, minyak goreng 5 kardus dengan harga Rp11 ribu per liter, dan tepung terigu satu kardus dengan harga Rp7.800 per kilogram. 
     
"Kami menyesuaikan stoknya, karena ini baru pertama masih uji coba, stok secukupnya. Nanti kami lihat lagi respon dari konsumen," katanya.
    
Ia pun menambahkan, jika nanti respon pasar bagus, bukan tidak mungkin stok juga akan ditambah. Para pelanggan di kios itu pun juga akan senang, sebab harga jual komoditas terjangkau. (*)
Video oleh: Asmaul Chusna



Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017