Surabaya (Antara Jatim) – Lima Mahasiswa Pendidikan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berhasil mengolah ekstrak daun sirih menjadi "herbal sanitizer" atau obat semprot herbal yang berguna untuk membasmi bakteri di toilet.

"Kami menamai obat semprot tersebut dengan nama Hezer," kata  salah seorang dari lima mahasiswa yang berhasil mengolah ekstrak daun sirih, Husniatul Fitriah, di Surabaya, Selasa, didampingi empat mahasiswa lainnya yakni  Malisda Irwantri Leonald, Hatif Indra Nur Septiyanti, Muhammad Aviv Addin, dan Rendha Kusumaning Kristiwi.

Menurut dia, mereka memutuskan untuk membuat obat semprot ini dalam proposal program kreativitas mahasiswa (PKM) yang didanai Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) karena masalah sanitasi masih menjadi salah satu masalah terbesar kesehatan di Indonesia.

Berdasarkan data World Economic Forum, kualitas toilet Indonesia berada pada peringkat 40 dari 140 negara. Data global juga menyatakan bahwa toilet umum di Indonesia yang memenuhi standar kebersihan baru mencapai 50 persen.

Selain itu, kualitas toilet yang masih rendah dapat menimbulkan penularan berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri-bakteri yang bersarang di toilet umum seperti E. coli, S. aureus, dan K. pneumonia.

"Herbal Sanitizer merupakan produk toiletries (perlengkapan mandi) dengan ekstrak daun sirih yang ampuh membasmi bakteri dengan cara yang cukup praktis, yakni cukup disemprotkan pada dudukan toilet umum dilap bila perlu dan toilet umum bersih siap digunakan,” tutur Husnia.

Anggota tim Hezer lainnya, Indra mengatakan produk sanitasi memang sudah banyak sebelumnya. Namun, kali ini mereka mengombinasikan ekstrak daun sirih yang mampu menghambat bakteri lebih besar.

Daun sirih, kata Indra mengandung turunan fenol yakni kavikol dan kavibetol yang memiliki kemampuan antiseptik atau desinfektan, antioksidan, dan fungisida dengan aktivitas aktibakteri enam kali lebih efektif daripada senyawa flouride dan fenol biasa.

Selain itu, produk Hezer yang memiliki berat 30 mililiter mudah digenggam dan dibawa serta cara penggunaannya yang praktis.

"Satu botol Hezer dapat digunakan hingga 30 kali. Hezer disemprotkan di lima titik dudukan toilet umum dengan jarak penyemprotan 25 cm dari permukaan dudukan toilet. Tunggu lima detik, maka dudukan toilet akan mengering dengan sendirinya dan siap untuk digunakan," tutur Indra.

Indra mengemukakan, dia dan teman-temannya menjual Hezer denga harga Rp 16ribu per botol dan sampai saat ini sebanyak 152 produk Hezer sudah sampai di tangan konsumen area Jawa dan Sumatera.

Sementara, Rendha anggota tim Hezer lainnya menyatakan ke depan pihaknya akan mengembangkan produk dalam bentuk tisu basah agar orang yang tergesa-gesa bisa lebih efisien dalam menggunakan toilet umum.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017