Malang, (Antara Jatim) - Konsultan Politik asal Amerika Serikat (AS) Kitty Kurth bersama Komunitas Perempuan Peduli Indonesia ("KoPPI) Kota Malang membagikan kiat untuk meraih sukses dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) maupun sebagai seorang legislator (senator), Jumat.  

Dalam kunjungannya di Kota Malang yang bertempat di kediaman anggota DPRD setempat Ya'qud Ananda Qudban itu, Kitty menceriterakan perjalanannya sebagai seorang konsultan politik hingga bisa mengantarkan Barack Obama sebagai Presiden AS untuk dua periode dan baru berakhir awal tahun ini.

"Obama, dari bukan siapa-siapa akhirnya menjadi orang nomor satu di AS, bahkan hingga dua periode berkuasa di AS. Siapapun bisa menjadi sukses, bahkan menjadi pemimpin," kata Kitty saat berdiskusi dengan KoPPI yang mengambil tema "From Grassroot to Action" di Malang, Jawa Timur.

Ia mengaku kehadirannya di Malang (di kediaman Ya'qud) berdasarkan perintah dari Konjen Amerika Serikat di Surabaya untuk berbagi ilmu dan tips sukses di Indonesia. "Kebutulan sedang liburan di Bali, jadi sekalian mampir untuk berbagi gagasan tentang politik yang terjadi di Amerika. Selain itu, untuk memperkuat kemitraan dengan Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, Kitty mengatakan seorang kandidat harus memahami isu-isu terkini dan penting bagi masyarakat. Bagaimana cara berbicara lebih baik dan apa yang disampaikan kepada masyarakat mengena dan terus diingat.

Kitty menyarankan dalam perhelatan Pilkada "pergunakan satu hari itu untuk jualan", namun jangan terlalu awal ntuk memulai. "Yang terpenting pegang dulu tanggal pelaksanaan Pilkada, baru menyusun program-program, termasuk pengenalan kepada masyarakat luas," katanya.

Ia mengatakan secara mendasar kondisi politik di Indonesia dan AS tidak jauh berbeda, termasuk peran media sosial. "Di AS, Trump menang karena medsos. Yang perlu diperhatikan, segala informasi di medsos harus kroscek lebih dahulu sebelum di-share," kata Kitty.

Sementara itu, Ya'qud yang juga Ketua DPC Partai Hanura Kota Malang itu menyangkal jika kunjungan Kitty erat kaitannya dengan persiapan dirinya untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Malang periode 2018 – 2023. "Tidak ada hubungan sama sekali acara ini dengan 2018 nanti. Saya tidak mengundang, karena kebetulan beliaunya berkenan hadir jadi kami fasilitasi," ujarnya.

Ia mengakui momen seperti ini sangat penting untuk memberikan pemahaman bagaimana cara berpolitik yang baik, sebab tingkat partisipasi masyarakat dalam pilkada saat ini masih kurang, apalagi dari kalangan perempuan.

Ya'qud mengemukakan tingkat kepedulian masyarakat terhadap politik di Kota Malang saat ini masih 60 persen. "Harapan kami yang 40 persen ini nanti juga peduli dengan perpolitikan di Tanah Air, bahkan mereka juga terlibat aktif," katanya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017