Kediri (Antara Jatim) - Pengusaha cokelat  lahan dengan merek "Cokelat Ibuke" di Kota Kediri, Jawa Timur, kebanjiran order untuk Lebaran 2017, sehingga harus menambah jumlah karyawan.
     
"Saat ini sudah mulai mengerjakan untuk order lebaran, sejak dua pekan lalu," kata pengusaha cokelat olahan dengan merek "Cokelat Ibuke" Yuyun Trihandini di Kediri, Sabtu.
     
Ia mengaku, pada Ramadhan 2017 ini permintaan beragam produk olahan cokelat cukup baik. Permintaan naik hingga 3-4 kali lipat ketimbang di hari biasa, menjadi sekitar 25-30 kilogram setiap hari.
     
Yuyun juga terpaksa menambah jumlah tenaga kerja. Jika biasanya, ia dibantu tujuh orang, karena tingginya permintaan ia menambah hingga dua kali lipat tenaga kerja tersebut.
     
Untuk mempertahankan pasar, Yuyun mengaku setiap kali selalu membuat inovasi. Pun termasuk saat ramadhan, kembali membuat tujuh varian produk baru.
     
"Tahun ini kami buat ada tujuh varian produk baru, yaitu cokelat praline dengan beragam rasa, misalnya apel, stroberi, keju," katanya. 
     
Selain itu, ia juga tetap mempertahankan beragam "Branding" produk, misalnya memperbarui model kemasan. Pelanggan bahkan bisa memesan sesuai permintaannya. 
     
Yuyun menambahkan, para konsumen juga bisa memesan baik lewat daring, datang langsung ke retail yang sudah kerjasama ataupun datang ke rumah usaha.
     
"Kalau pemasan, tetap ada yang lewat daring dan langsung. Yang daring kami dibantu beberapa teman bagian 'Internet marketing', yang langsung bisa ke toko oleh-oleh, retail," katanya.
     
Ia juga mengaku tidak khawatir dengan persaingan usaha, terlebih lagi saat ramadhan, dengan selalu optimistis produk yang terjual akan lebih baik keteimbang sebelumnya.
     
Beragam trik digunakannya. Selain ada varian baru, kemasan model baru, juga memberikan potongan harga khusus dalam pembelian dengan jumlah besar. 
     
Sementara itu, Pemerintah Kota Kediri juga terus mendorong agar warga beriwarusaha. Selain bisa mengembangkan ekonomi, juga bisa menambah lapangan kerja.
     
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Tenaga Kerja (UMTK) Kota Kediri Kristianto mengemukakan pemerintah kota mengadakan beragam bidang pelatihan di antaranya, otomotif, garmen, "handmade", kecantikan, bordir, kuliner, keamanan, kehumasan, akupresure, akupuntur, mengemudi, desain grafis, dan informatika.
     
Kristianto menambahkan kegiatan ini merupakan upaya yang dilakukan untuk dapat menyerap sebanyak 30.000 tenaga kerja dalam waktu lima tahun. Saat ini, jumlah UMKM di Kota Kediri sudah mencapai 31 ribu usaha yang tersebar di seluruh kecamatan. 
     
"Jadi, seperti seperti komitmen kepala daerah, kami berupaya bisa menyerap sebanyak 30.000 tenaga kerja dalam waktu lima tahun," katanya berharap. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017