Bojonegoro (Antara Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jawa Timur, meningkatkan kewaspadaan melakukan penjagaan di mapolres, polsek dan pos polisi untuk mengantisipasi pergerakan pelaku teror setelah adanya ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta, sehari lalu.
Kapolres Bojonegoro, Jawa Timur, AKBP Wahyu Sri Bintoro, di Bojonegoro, Kamis, menyampaikan imbauan, utamanya kepada anggota jajarannya, juga masyarakat di wilayah kerjanya untuk meningkatkan kewaspadaan pasca bom Kampung Melayu Jakarta.
"Tingkatkan kesiap-siagaan penjagaan mapolres, polsek, pospol. Lakukan pemeriksaan orang dan barang sesuai SOP serta laksanakan patroli di lingkungan mapolres," katanya.
Sebagaimana diketahui telah terjadi ledakan bom di area halte busway Trans Jakarta di wilayah Kampung Melayu Jakarta Timur, Rabu (24/5).
Dalam kejadian itu mengakibatkan tiga korban jiwa dari anggota kepolisian dan 10 (sepuluh) korban luka-luka, yang terdiri dari lima anggota kepolisian dan orang warga sipil.
Selain itu, ia juga menginstruksikan jajarannya melakukan patroli untuk mengantisipasi pergerakan pelaku teror dan menciptakan rasa aman di tengah aktivitas masyarakat.
Petugas yang melaksanakan tugas di lapangan, lanjut dia, agar senantiasa peka dan tanggap terhadap kemungkinan adanya aksi penyerangan oleh pelaku teror.
"Lakukan "buddy system" atau minimal dua g petugas atau lebih, saat melaksanakan tugas pengamanan dilapangan. Gunakan rompi anti peluru "bodyface"," katanya menegaskan.
Ia juga meminta jajarannya melakukan koordinasi dan komunikasi dengan tiga pilar kamtibmas apabila terjadi teror dan segera melaporkan setiap perkembangan menonjol.
Ia juga menginstruksikan jajarannya melakukan pengamanan gereja secara maksimal bersamaan perayaan Kenaikan Isa Almasih bagi umat Kristiani.
Tidak hanya itu, jajaran polres juga melaksanakan patroli dalam skala besar, operasi di sejumlah lokasi utamanya jalur masuk kota dan di wilayah perbatasan.
"Masyarakat kami imbau tidak panik," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Kapolres Bojonegoro, Jawa Timur, AKBP Wahyu Sri Bintoro, di Bojonegoro, Kamis, menyampaikan imbauan, utamanya kepada anggota jajarannya, juga masyarakat di wilayah kerjanya untuk meningkatkan kewaspadaan pasca bom Kampung Melayu Jakarta.
"Tingkatkan kesiap-siagaan penjagaan mapolres, polsek, pospol. Lakukan pemeriksaan orang dan barang sesuai SOP serta laksanakan patroli di lingkungan mapolres," katanya.
Sebagaimana diketahui telah terjadi ledakan bom di area halte busway Trans Jakarta di wilayah Kampung Melayu Jakarta Timur, Rabu (24/5).
Dalam kejadian itu mengakibatkan tiga korban jiwa dari anggota kepolisian dan 10 (sepuluh) korban luka-luka, yang terdiri dari lima anggota kepolisian dan orang warga sipil.
Selain itu, ia juga menginstruksikan jajarannya melakukan patroli untuk mengantisipasi pergerakan pelaku teror dan menciptakan rasa aman di tengah aktivitas masyarakat.
Petugas yang melaksanakan tugas di lapangan, lanjut dia, agar senantiasa peka dan tanggap terhadap kemungkinan adanya aksi penyerangan oleh pelaku teror.
"Lakukan "buddy system" atau minimal dua g petugas atau lebih, saat melaksanakan tugas pengamanan dilapangan. Gunakan rompi anti peluru "bodyface"," katanya menegaskan.
Ia juga meminta jajarannya melakukan koordinasi dan komunikasi dengan tiga pilar kamtibmas apabila terjadi teror dan segera melaporkan setiap perkembangan menonjol.
Ia juga menginstruksikan jajarannya melakukan pengamanan gereja secara maksimal bersamaan perayaan Kenaikan Isa Almasih bagi umat Kristiani.
Tidak hanya itu, jajaran polres juga melaksanakan patroli dalam skala besar, operasi di sejumlah lokasi utamanya jalur masuk kota dan di wilayah perbatasan.
"Masyarakat kami imbau tidak panik," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017