Bojonegoro (Antara Jatim) - Direktur Politeknik Negeri Malang (Polinema) Tundung Subali Parma mengapresiasi Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bojonegoro yang ikut menyediakan gedung di Desa Kedungrejo, yang dipersiapkan untuk perkuliahan mahasiswa Akademi Komunitas Negeri (AKN).
Humas Prodi di Luar Domisili (PDD) AKN Bojonegoro Wahyu Setiawan, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan Direktur Polinema Tundung Subali Parma sudah meninjau gedung kampus AKN yang dibangun di atas tanah seluas 7 hektare sehari lalu.
Selain itu, kunjungan Tundung Subali Parma juga melakukan silahturahmi dengan dosen di AKN dan para mahasiswa dari prodi Manajemen Informatika, Komputer Akutansi, dan Teknik Otomotif,
"AKN sekarang ini memiliki 734 mahasiswa dari tiga prodi itu," ucapnya, menegaskan.
Penilaian Tundung Subali Parma, menurut dia, AKN Bojonegoro yang masih dalam rintisan layak menjadi mandiri, karena sudah dilengkapi dengan gedung perkuliahan juga memiliki mahasiswa yang cukup banyak.
"Perkiraan kami izin AKN mandiri turun dari Kemenristek dan Dikti tahun ini," ujarnya.
Ia optimistis izin Kemenristek dan Dikti segera turun, karena AKN sudah memiliki gedung perkuliahan sendiri, juga didukungan dengan jumlah mahasiswa yang cukup banyak.
"Mahasiswa AKN tidak hanya lokal, tetapi banyak juga dari luar daerah," tambahnya.
Ketua Prodi PDD AKN Bojonegoro Yudi Pramono, sebelumnya, menjelaskan pendirian AKN Bojonegoro berdasarkan Permendikbud No. 161/P/201 yang menunjuk Polinema Malang untuk membuat Prodi di luar Domisili (PDD) untuk pendirian AKN Bojonegoro.
Di dalam pendirian awal AKN pada 2011 sudah ada kesepakatan antara pemkab dengan Kemenristek dan Dikti terkait penyediaan tanah dan gedung perkuliahan.
Hanya saja, menurut dia, AKN bisa mandiri persyaratannya di antaranya, tanah dan gedung perkuliahan harus dihibahkan kepada Kementeristek dan Dikti.
"Proses selanjutnya setelah AKN mandiri ditangani Kemenristek dan Dikti. Kita selama ini hanya sebatas mengantarkan," ucapnya.
Mengenai pengelolaan AKN sekarang , katanya, masih di bawah Polinema mulai pembayaran dosen juga yang lainnya termasuk SPP mahasiswa Rp150 per bulan.
Ia memberikan contoh bahwa pembayaran gaji sekitar 90 dosen yang semuanya dari guru tingkat SLTA juga staf dengan jumlah sekitar Rp40 juta per bulan langsung diperoleh dari Politeknik Negeri Malang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Humas Prodi di Luar Domisili (PDD) AKN Bojonegoro Wahyu Setiawan, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan Direktur Polinema Tundung Subali Parma sudah meninjau gedung kampus AKN yang dibangun di atas tanah seluas 7 hektare sehari lalu.
Selain itu, kunjungan Tundung Subali Parma juga melakukan silahturahmi dengan dosen di AKN dan para mahasiswa dari prodi Manajemen Informatika, Komputer Akutansi, dan Teknik Otomotif,
"AKN sekarang ini memiliki 734 mahasiswa dari tiga prodi itu," ucapnya, menegaskan.
Penilaian Tundung Subali Parma, menurut dia, AKN Bojonegoro yang masih dalam rintisan layak menjadi mandiri, karena sudah dilengkapi dengan gedung perkuliahan juga memiliki mahasiswa yang cukup banyak.
"Perkiraan kami izin AKN mandiri turun dari Kemenristek dan Dikti tahun ini," ujarnya.
Ia optimistis izin Kemenristek dan Dikti segera turun, karena AKN sudah memiliki gedung perkuliahan sendiri, juga didukungan dengan jumlah mahasiswa yang cukup banyak.
"Mahasiswa AKN tidak hanya lokal, tetapi banyak juga dari luar daerah," tambahnya.
Ketua Prodi PDD AKN Bojonegoro Yudi Pramono, sebelumnya, menjelaskan pendirian AKN Bojonegoro berdasarkan Permendikbud No. 161/P/201 yang menunjuk Polinema Malang untuk membuat Prodi di luar Domisili (PDD) untuk pendirian AKN Bojonegoro.
Di dalam pendirian awal AKN pada 2011 sudah ada kesepakatan antara pemkab dengan Kemenristek dan Dikti terkait penyediaan tanah dan gedung perkuliahan.
Hanya saja, menurut dia, AKN bisa mandiri persyaratannya di antaranya, tanah dan gedung perkuliahan harus dihibahkan kepada Kementeristek dan Dikti.
"Proses selanjutnya setelah AKN mandiri ditangani Kemenristek dan Dikti. Kita selama ini hanya sebatas mengantarkan," ucapnya.
Mengenai pengelolaan AKN sekarang , katanya, masih di bawah Polinema mulai pembayaran dosen juga yang lainnya termasuk SPP mahasiswa Rp150 per bulan.
Ia memberikan contoh bahwa pembayaran gaji sekitar 90 dosen yang semuanya dari guru tingkat SLTA juga staf dengan jumlah sekitar Rp40 juta per bulan langsung diperoleh dari Politeknik Negeri Malang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017