Kediri (Antara Jatim) - Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp32 miliar untuk pembangunan jembatan ngadiluwih yang menghubungkan Kecamatan Ngadiluwih dengan Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
     
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang hadir dalam kesempatan "Ground breaking" atau pemancangan pertama dimulainya pembangunan menyebutkan jembatan ini bisa untuk mengembangkan potensi di daerah, antara barat dan timur sungai.
    
"Ini untuk pengembangan wilayah di bagian timur dan barat Sungai Brantas ini terjadi ketimpangan lokal, jadi nantinya bisa meningkatkan ekonomi di dua wilayah ini," katanya dalam acara itu, Senin.
     
Ia mengatakan, banyak daerah lain yang juga mengungsulkan pembangunan jembatan, misalnya Tulungagung, Madiun, namun untuk saat ini pemerintah pusat memrioritaskan pembangunan jembatan di Kecamatan Ngadiluwih tersebut.
     
Pembangunan jembatan tersebut dimulai secara kontrak pada 13 April 2017 dengan penyedia jasa PT Dwi Mulyo Lestari dan konsultan supervisi PT Aria Jasa Reksa Tama dan ditargetkan bisa tuntas hingga Desember 2017.
     
"Kami bisa lakukan selesaikan 31 Desember 2017, kalau kerjanya minimal dua 'Shift (pengaturan kerja), jadi tetap akan monitor. Ini juga ada konsultan pengawasan yang ditugaskan untuk mengawasi agar sesuai dengan spesifikasi, sehingga jembatan ini jadi awet dan berfungsi melayani masyarakat," katanya.
     
Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang juga hadir di lokasi menambahkan pembangunan jembatan ini tentunya bisa menjadi positif bagi warga.
     
Ia mengatakan dalam pengerjaan proyek jembatan ini, untuk lelang dilakukan terbuka. Pemerintah Kabupaten Kediri diminta untuk pembebasan lahan, sementara anggaran dari pusat.
     
"Ini kontraktor lokal dan ini dilakukan secara terbuka. Untuk pembebasan lahan sudah selesai semua, yang ada rel kereta api akan koordinasi dengan menteri perhubungan untuk pelebaran jalan," kata Pramono.  
     
Ia pun optimistis pembangunan itu berefek cukup besar. Harga produksi pertanian bisa turun, karena biaya juga bisa ditekan, perekonomian di barat dan timur sungai juga jadi lebih baik, dan anak-anak pun yang tinggal di barat sungai bisa bersekolah di timur sungai. 
     
Selama ini, warga harus di barat sungai, misalnya Kecamatan Ngadiluwih, memutar hingga 30 kilometer melewati Kota Kediri jika ingin ke barat sungai dan sebaliknya. Alat transportasi yang ada selama hanya perahu penyeberangan lewat di Sungai Brantas tersebut.
     
Bupati Kediri Haryanti Sutrisno mengaku sangat bersyukur pembangunan jembatan tersebut direalisasikan. Warga sudah lama berharap pembangunan jembatan ini.
     
"Sudah bertahun-tahun warga sekitar sangat mengharapkan terbangunnya jembatan ini. Dan, kami sangat berbahagia dan terimakasih terlaksananya dan menurut laporan Desember 2017 jembatan bisa selesai dan bisa dipergunakan," katanya. 
    
Ia pun meminta agar jika jembatan sudah selesai, warga juga ikut menjaga, dengan tidak mengendarai angkutan sesuai dengan aturan, melebihi tonase. 
     
Acara tersebut diselenggarakan di lokasi pembanguan jembatan, Desa Banggle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Selain muspida, yaitu Bupati dan Wakil Bupati Kediri, juga dihadiri sejumlah tamu undangan lainnya.
     
Acara itu juga sengaja dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan sejumlah pejabat lainnya. (*)
Video oleh: Asmaul Chusna

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017