Bojonegoro (Antara Jatim) - Ribuan anak putus sekolah di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa, mengikuti upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan Otoda ke-21 untuk menandai pencanangan deklarasi wajib belajar 14 tahun, Selasa.

Bupati Bojonegoro Suyoto, usai upacara di Stadion Letjen H. Soedirman, menjelaskan dari hasil pendataan yang dilakukan di daerahnya anak putus sekolah mulai SD, SMP dan SLTA sebanyak 3.900 orang.

Namun  setelah kepala desa (kades) perangkat desa, kecamatan, juga jajaran lainnya melakukan konfirmasi di lapangan yang bisa mengikuti upacara 2.010 orang.

"Anak putus sekolah lainnya yang tidak bisa hadir dalam upacara karena bekerja di luar kota," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro Hanafi, menambahkan.

Yang jelas, menurut Suyoto, dengan adanya deklarasi wajib belajar 14 tahun yang dideklarasikan pada  upacara Hardiknas itu, maka wajib belajar di Bojonegoro tidak lagi 12 tahun, tetapi menjadi 14 tahun.

Sebelum itu, ia pada upacara Hardiknas dan Otoda ke-21 membacakan deklarasi wajib belajar 14 tahun dengan ketentuan semua anak putus sekolah harus bersekolah kembali dan guru harus siap menerima anak putus sekolah.

"Kalau memang tidak bisa melanjutkan di sekolah reguler anak putus sekolah bisa melanjutkan ke kerja paket A, B atau C," katanya menegaskan.

Tetapi, lanjut dia, kalau memang anak putus sekolah tidak suka belajar di kejar paket, bisa menjalani pendidikan di vokasi.

"Ya, sekarang tidak ada lagi alasan untuk tidak bisa melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi, sebab pemkab memberikan subsidi kepada anak SLTA sebesar Rp2 juta per siswa per tahunnya," ucapnya menegaskan.

Menjawab pertanyaan, Hanafi menjelaskan untuk mendorong kembali anak putus sekolah di daerahnya akan langsung ditangani kades di wilayahnya masing-masing.

"Soal anak putus sekolah yang bekerja di luar kota akan dilakukan pendekatan. Prinsipnya mereka tetap harus bisa melanjutkan sekolah," katanya menegaskan.

Upacara Hardiknas dan Otoda ke-21 di daerahnya setempat, diikuti ribuan peserta, di antaranya, anak putus sekolah yang tersebar di 28 kecamatan yang didampingi kades, camat di masing-masing wilayah.

Hadir dalam upacara itu, Wakil Bupati (Wabup) setyo Hartono, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S. Bintoro, juga undangan lainnya. ***4***

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017