Sidoarjo (Antara Jatim) - Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Mustain Baladan mengatakan, sampai dengan saat ini ada sebelas sekolah pinggiran yang belum tersentuh secara maksimal.
"Hal itu karena sekolah tersebut rata-rata berada di wilayah pertambakan dan pesisir laut yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Kalau nama sekolahnya saya tidak hafal, salah satunya di SDN Gebang 2 Sidoarjo," katanya saat dikonfirmasi di Sidoarjo terkait dengan pelaksanaan hari pendidikan nasional.
Ia mengatakan, di sekolah itu siswa yang mau berangkat sekolah harus menggunakan perahu sebagai sarana utama jika jalur darat yang menghubungkan sekolah itu rusak saat hujan.
"Sekolah tersebut di antaranya berada di Kecamatan Sidoarjo, Kecamatan Buduran dan juga di Kecamatan Jabon yang kesemuanya berada di wilayah pesisir," ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk memaksimalkan pendidikan pada sekolah tersebut pihaknya memberikan insentif kepada tenaga pengajar supaya mereka tidak terlalu tertinggal dengan sekolah lainnya.
"Para pengajar tersebut juga kami berikan insentif tambahan, kami fasilitasi dengan komputer jinjing serta sepeda motor supaya bisa mengakses sekolah-sekolah itu dengan maksimal," katanya.
Ia menjelaskan, seperti yang ada di Sekolah Dasar Negeri Gebang 2, Kecamatan Sidoarjo di sekolah tersebut jumlah siswanya hanya 17 orang.
"Kami tidak mungkin menggabungkan sekolah tersebut dengan sekolah lainnya karena jaraknya yang cukup jauh dan sulit untuk diakses. Kalau sekolah-sekolah tersebut digabung, bisa-bisa siswanya nanti tidak sekolah karena lokasinya jauh," tuturnya.
Ia menyebutkan, selain sekolah negeri, di antara sebelas sekolah ini juga ada Madrasah Tsanawiyah yang perlu mendapatkan perhatian lebih.
"Kami akan terus berusaha supaya masyarakat di Kabupaten Sidoarjo, khususnya yang berada di wilayah pesisir ini mendapatkan pendidikan yang sama dengan yang ada di wilayah lainnya," tukasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017