Kediri (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Kediri, Jawa Timur, menyediakan jagung impor untuk kebutuhan peternak hingga 500 ton.
     
"Ini memfasilitasi peternak kecil, kebutuhan kan tidak banyak. Jadi, ketimbang beli di gudang Surabaya, kami fasilitasi, menyediakan 500 ton," kata Kepala Bulog Subdivre Kediri Rachmat Syahjoni Putra di Kediri, Jumat.
     
Ia mengatakan, stok yang dikirimkan ke Bulog Kediri untuk jagung impor sebenarnya hingga 5.500 ton. Namun, yang 5.000 ton hanya transit, sebab gudang di Jakarta tidak mampu menampung.
     
Ia juga mengatakan, jagung itu diimpor dari Amerika. Nantinya, setiap peternak bisa membeli di gudang Bulog Kediri sesuai dengan kebutuhan mereka.
    
Namun, untuk pembelian pun tidak bisa langsung dan harus mendapatkan rekomendasi dari perhimpunan insan perunggasan rakyat Indonesia (Pinsar) di daerah masing-masing.
     
Ia menyebut, keputusan harus ada rekomendasi dari pinsar juga atas keputusan bersama. Dengan adanya kebijakan tersebut diharapkan jagung diperdagangkan, sebab nantinya dikhawatirkan bisa merusak harga jagung lokal. 
     
Sementara itu, untuk harga jual jagung impor di Bulog Kediri, Joni menyebut masih di bawah harga jual jagung lokal. Saat ini, harga jagung lokal sekitar Rp4.300 per kilogram.
     
"Untuk harga eceran jagung impor di bawah jagung lokal, nantinya sekitar Rp3.800 sampai Rp3.900 per kilogram. Yang pasti, pembagian nanti difasilitasi dan bisa ambil bersama-sama, jadi ada rekomendasi dari pinsar dan ini keputusan rapat koordinasi terbatas," ujarnya.
     
Terkait dengan kebutuhan secara total jagung di wilayah Bulog Kediri yang meliputi Kota/Kabupaten Kediri dan Kabupaten Nganjuk, Joni mengaku kurang mengetahui dengan pasti. 
     
Saat ini, Bulog Kediri hanya menyediakan jagung impor, sesuai dengan penugasan yang diterima. Namun, ia siap jika ke depan ada penugasan khusus untuk pembelian jagung lokal.
     
"Untuk stok lokal, kami belum mendapatkan penugasan khusus. Namun, jika jadi, nanti beli jual, bukan untuk stok," ujarnya. 
     
Ia pun menambahkan, jagung impor di wilayah Bulog Kediri masih jauh lebih sedikit dengan di wilayah Bulog Tulungagung. Di wilayah Tulungagung, yang salah satu daerahnya adalah Blitar, bulog setempat ditugasi untuk menyimpan jagung impor hingga 10 ribu ton. 
     
Dari wilayah Bulog Subdivre Kediri, untuk unggas di Kabupaten Kediri, data pada 2016, jumlah ayam buras hingga 1,3 juta ekor, ayam petelur hingga 8 juga ekor. Sedangkan, ayam ras pedaging hingga 2,7 juga ekor. Unggas itu tersebar di 26 kecamatan wilayah Kabupaten Kediri. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017