Banyuwangi (Antara Jatim) -  Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Timur melakukan panen perdana pertanian organik di Kabupaten Banyuwangi untuk mendorong stok pangan di wilayah setempat.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah yang secara langsung melakukan panen perdana di Banyuwangi, Rabu mengatakan total tanaman padi organik yang dipanen seluas 42 hektare.

"Dengan panen perdana ini, kami dari BI mendorong adanya budi daya padi organik untuk meningkatkan stok pangan di Jatim, meski saat ini sedang surplus," katanya.

Ia mengatakan, budi daya padi organik mensyaratkan pola pikir dan pengetahuan yang baik bagi alam, meski pengolahanannya lebih merepotkan.

"Biarkan alam yang mengurus alam sendiri, dan ini tujuan BI Jatim yakni mengajak petani kembali ke alam," ujarnya.

Difi yang mengaku pernah mendalami keilmuan pertanian organik mengaku pertanian organik pupuknya berasal dari kompos dan pengelolaanya dilakukan secara baik.

"Dan yang paling penting adanya bakteri yang nempel ditanaman, sehingga tanah juga menjadi subur. Sebab saat ini jarang ditemukan tanah yang subur dengan adanya cacing tanah, karena banyak tanah yang terkontaminasi bahan kimia," ucapnya.

Oleh karena itu, kata Difi, dengan mengembangkan pertanian organik ke depan bangsa ini bisa mewariskan ke anak cucu tanah yang bagus dan sehat.

Panen padi organik yang dilakukan BI di Kabupaten Banyuwangi merupakan hasil mitra petani binaan BI Jember, dari sejumlah binaan lainnya yang ada di wilayah Jawa Timur.

Selain fokus kepada pertanian organik, BI beberapa perwakilan Jawa Timur juga membina sejumlah UMKM dan kluster lainnya.(*) 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017