Madiun (Antara Jatim) - Pemkab Madiun segera melakukan koordinasi dengan sejumlah pengelola tempat wisata di wilayahnya, terlebih di lingkar lereng Gunung Wilis, guna penataan ulang manajemen dan strategi  pascaterjadi tewasnya enam siswa Madrasah Tsanawiyah Bani Alimursyad setelah hanyut di Sungai Catur kawasan Wana Wisata Grape. 
     
Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Madiun Isbani, Kamis, mengatakan, koordinasi tersebut merupakan bagian dari penataan ulang manajemen dan strategi pengelolaan wisata di Kabupaten Madiun. Terutama pada objek wisata yang berpotensi menimbulkan kerawanan bagi wisatawannya. 
     
"Seluruh pengelola wisata segera kami kumpulkan untuk mendapatkan pembinaan. Terutama tempat wisata yang ada di lereng Wilis yang menimbulkan kerawanan seperti tubing, "flying fox", dan rumah pohon," ujar Isbani kepada wartawan.
     
Menurut dia, kejadian yang menimpa enam siswa Madrasah Tsanawiyah Bani Alimursyad hingga tewas setelah hanyut di Sungai Catur kawasan Wana Wisata Grape, telah menjadi pelajaran bagi pemkab setempat. 
     
"Kejadian di Wana Wisata Grape lalu menjadi bahan evaluasi bagi kami agar pengelolaan wisata lebih profesional ke depannya," kata dia.
     
Ia menjelaskan, koordinasi yang akan ia lakukan tersebut juga untuk mengevaluasi sarana dan prasarana pariwisata di wilayahnya, terlebih tempat wisata yang ada di lereng Gunung Wilis.
     
Pihanya juga akan mewajibkan setiap pengelola tempat wisata untuk membuat standar operasional prosedur pengelolaan pariwisata, khususnya yang berkaitan dengan keselamatan pengunjung.
     
"Jika perlu, pengelolaannya juga harus didampingi tenaga profesional yang telah memiliki sertifikat terkait," tambahnya.
     
Terkait Wana Wisata Grape, pihaknya mengakui memang terlibat dalam pengelolaan bekerja sama dengan Perum Perhutani KPH Madiun. Namun, kapasitas Pemkab Madiun hanya sebagai pengembang. Salah satunya dengan menyediakan infrastruktur.
     
Sedangkan operasional hariannya diserahkan ke KPH Madiun yang melibatkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Ia meminta agar warga sekitar yang tergabung dalam LMDH tersebut dibekali dengan ketrampilan yang mumpuni di bidang pariwisata sehingga mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan.
     
Ia berharap, dengan koordinasi dan evaluasi yang akan ia lakukan tersebut, kejadian di Wana Wisata Grape yang menewaskan enam siswa wisatawan tersebut tidak terulang kembali. 
     
Adapun sejumlah tempat wisata di Kabupaten Madiun terdapat di lereng Wilis yang saat ini sedang gencar dikembangkan, di antaranya, Wana Wisata Grape, Air Terjun Coban Kromo, Air Terjun Seweru, Air Tejun Denu, Air Terjun Seloaji, Air Terjun Kedung Jaran, Air Terjun Banyu Lawe, Tubing Brumbun di Desa Wisata Brumbun, Tubing Nongko Ijo di Desa Wisata Kare, dan Rumah Pohon di Dagangan. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017