Malang, (Antara Jatim) - Forum Wartawan Kota Malang bekerja sama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) menggelar pelatihan manajemen ritel modern bagi pelaku usaha kecil mikro menengah (UMKM) dan pedagang kecil untuk memberdayakan mereka agar mampu bersaing.
Regional Corcom Manager PT SAT M Faruq Asrori, Rabu mengatakan secara garis besar, pelatihan ritel modern mengajarkan soal manajemen keuangan, cara mendisplay barang dan pelayanan kepada konsumen.
"Ketiga hal itu secara umum menjadi kelemahan para pelaku UMKM dan pedagang kecil. Oleh karena itu, setelah pelatihan, Alfamart akan terus berupaya melakukan pembinaan secara berkesinambungan melalui tim MRO (member relationship officer)," kata Faruq di sela pelatihan manajemen ritel modern bagi pelaku UMKM di Ruang Sidang balai Kota Malang, Jawa Timur.
Dalam aspek manajemen keuangan, katanya, kelemahan UMKM rata-rata mencampur-adukkan belanja modal toko dan belanja sehari-hari. Sedangkan terkait pelayanan konsumen, seharusnya konsumen diberlakukan selayaknya raja.
Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah tata letak display barang harus dipilah. Barang dagangan berdasarkan jenis tertentu untuk ditampilkan dalam satu lokasi. Misalnya, produk makanan dijajar bersebelahan dengan produk detergen. Hal itu tidak dibenarkan.
Ia mengemukakan bagi pelaku UMKM yang ingin memasukkan produknya ke Alfamart, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi dan mekanisme yang harus dilalui.
Secara umum, pelaku UMKM harus memiliki legalitas usaha, standar produknya harus sesuai dengan segmentasi pasar modern dan tempat produksi memiliki standart kebersihan yang ditetapkan dinas terkait.
Selain itu juga ada ketentuan yang ditetapkan oleh inas terkait, seperti BPOM, Dians Kesehatan, izin produksi industri rumah tangga, sertifiaksi halal, serta Standar Nasional Indonesia (SNI). "Jaringan ritel Alfamart juga berorientasi pada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta bersaing secara global," urainya.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang Dewi Farida Suryani mengemukakan perkembangan UMKM di Kota Malang cukup tinggi. "Saya mengapresiasi kegiatan ini karena bagus untuk pelaku UMKM. Harapannya bisa meningkatkan pendapatan san perekonomian UMKM," katanya.
Istri Wali Kota Malang Moch Anton itu berharap nantinya produk-produk UMKM juga bisa menembus Alfamart sehingga nilai jualnya akan meningkat. Namun, sebelum produk tersebut bisa di display di Alfamart, para pelaku UMKM bisa dibekali ilmu untuk memenuhi standart dari perusahaan ritel tersebut.
"Kami senang kalau produk UMKM bisa di display di Alfamart. Saya kira produk-produk UMKM di daerah ini sudah layak jual, tinggal memenuhi standar yang ditetapkan Alfamart. Oleh karenanya, saya berharap Alfamart bisa membantu agar produk UMKM bisa dijual di Alfamart," paparnya.
Ketua Panitia pelatihan M Taufik mengatakan pelatihan tersebut sebagai rangkaian dari perayaan HUT ke-103 Kota Malang. "Kami para jurnalis yang ada di kota ini ingin memberikan sumbangsih sekaligus motivasi para pelaku UMKM dan pedagang kecil agar berani bersaing menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," katanya.
Menurut dia, pelatihan ini sebagai ajang transfer ilmu, khususnya di bidang usaha, sebab jika ekonomi masyarakat kecil kuat, perekonomian secara umum juga turut menguat. "Jangan takut untuk bersaing karena kita yakin produk yang dihasilkan UMKM tidak kalah kualitasnya dengan produk-produk merek-merek ternama," terangnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Regional Corcom Manager PT SAT M Faruq Asrori, Rabu mengatakan secara garis besar, pelatihan ritel modern mengajarkan soal manajemen keuangan, cara mendisplay barang dan pelayanan kepada konsumen.
"Ketiga hal itu secara umum menjadi kelemahan para pelaku UMKM dan pedagang kecil. Oleh karena itu, setelah pelatihan, Alfamart akan terus berupaya melakukan pembinaan secara berkesinambungan melalui tim MRO (member relationship officer)," kata Faruq di sela pelatihan manajemen ritel modern bagi pelaku UMKM di Ruang Sidang balai Kota Malang, Jawa Timur.
Dalam aspek manajemen keuangan, katanya, kelemahan UMKM rata-rata mencampur-adukkan belanja modal toko dan belanja sehari-hari. Sedangkan terkait pelayanan konsumen, seharusnya konsumen diberlakukan selayaknya raja.
Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah tata letak display barang harus dipilah. Barang dagangan berdasarkan jenis tertentu untuk ditampilkan dalam satu lokasi. Misalnya, produk makanan dijajar bersebelahan dengan produk detergen. Hal itu tidak dibenarkan.
Ia mengemukakan bagi pelaku UMKM yang ingin memasukkan produknya ke Alfamart, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi dan mekanisme yang harus dilalui.
Secara umum, pelaku UMKM harus memiliki legalitas usaha, standar produknya harus sesuai dengan segmentasi pasar modern dan tempat produksi memiliki standart kebersihan yang ditetapkan dinas terkait.
Selain itu juga ada ketentuan yang ditetapkan oleh inas terkait, seperti BPOM, Dians Kesehatan, izin produksi industri rumah tangga, sertifiaksi halal, serta Standar Nasional Indonesia (SNI). "Jaringan ritel Alfamart juga berorientasi pada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta bersaing secara global," urainya.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang Dewi Farida Suryani mengemukakan perkembangan UMKM di Kota Malang cukup tinggi. "Saya mengapresiasi kegiatan ini karena bagus untuk pelaku UMKM. Harapannya bisa meningkatkan pendapatan san perekonomian UMKM," katanya.
Istri Wali Kota Malang Moch Anton itu berharap nantinya produk-produk UMKM juga bisa menembus Alfamart sehingga nilai jualnya akan meningkat. Namun, sebelum produk tersebut bisa di display di Alfamart, para pelaku UMKM bisa dibekali ilmu untuk memenuhi standart dari perusahaan ritel tersebut.
"Kami senang kalau produk UMKM bisa di display di Alfamart. Saya kira produk-produk UMKM di daerah ini sudah layak jual, tinggal memenuhi standar yang ditetapkan Alfamart. Oleh karenanya, saya berharap Alfamart bisa membantu agar produk UMKM bisa dijual di Alfamart," paparnya.
Ketua Panitia pelatihan M Taufik mengatakan pelatihan tersebut sebagai rangkaian dari perayaan HUT ke-103 Kota Malang. "Kami para jurnalis yang ada di kota ini ingin memberikan sumbangsih sekaligus motivasi para pelaku UMKM dan pedagang kecil agar berani bersaing menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," katanya.
Menurut dia, pelatihan ini sebagai ajang transfer ilmu, khususnya di bidang usaha, sebab jika ekonomi masyarakat kecil kuat, perekonomian secara umum juga turut menguat. "Jangan takut untuk bersaing karena kita yakin produk yang dihasilkan UMKM tidak kalah kualitasnya dengan produk-produk merek-merek ternama," terangnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017