Malang, (Antara Jatim) - Tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang merengkuh gelar juara kompetisi robot internasional di Trinity College, Amerika Serikat yang berlangsung pada 1-2 April 2017, "banjir" hadiah sebagai bentuk apresiasi kampus terhadap prestasi mereka.
Selain mendapatkan hadiah sebesar 500 dolar AS dari panitia kompetisi robot internasional tersebut, ketiganya juga mendapatkan penghargaan dari kampus yang cukup besar, meski bukan dalam bentuk uang tunai.
"Mereka kami beri apresiasi akademik berupa pembebasan dari kewajiban tugas akhir (skripsi), bebas semua biaya kuliah sampai lulus, dan mendapatkan nilai A untuk semua mata kuliah yang berkaitan dengan robot," kata Rektor UMM Fauzan kepada wartawan di Malang, Jawa Timur, Senin.
Menurut Fauzan, penghargaan tersebut merupakan bentuk terima kasih dan apresiasi dari kampus atas prestasi internasional yang telah diraih ketiga mahasiswa tersebut, yakni Imam Fatoni, Ikhlal Aldhi Wijaya, dan Salis Muchtar Fadhillah.
Ia mengakui ketiga mahasiswa tersebut telah mewujudkan impian civitas akademika maupun misi robot Indonesia. "Kami berharap tim robotika UMM akan terus dikembangkan agar dapat diaplikasikan dan bermanfaat bagi masyarakat. Selain robot, juga inovasi-inovasi lain yang bersentuhan dengan masyarakat luas," ujarnya.
Menyinggung hasil karya mahasiswa yang menjuarai kompetisi internasional, nasional maupun regional, Fauzan mengatakan akan segera dipatenkan. "Kami secepatnya mengurus hak patennya karena perusahaan biasanya meminta paten sebagai syarat pengembangan produk," paparnya.
Dua dari tiga Tim Robotika UMM yang dikirim dan mewakili Indonesia di ajang Trinity College Fire Fighting Robot Contest yang berlangsung di Amerika Serikat (AS), meraih gelar juara I dan II.
Kompetisi yang digelar pada 1-2 April 2017 itu, Tim Robotika UMM harus bersaing dengan para finalis perwakilan dari beberapa negara, yakni Kanada, China, Israel, Portugal, Uni Emirat Arab (UAE), United States, dan Indonesia.
"Dalam kompetisi itu masing-masing peserta diberi kesempatan menjalani 5 kali trial. Trial pertama dihitung saat mematikan api, kemudian trial kedua dihitung saat menyelamatkan boneka bayi, kemudian nilainya dirata-rata," kata dosen pembimbing Tim Robotika UMM, Alik Ansyori Alamsyah.
Tim Robotika UMM mengirimkan tiga robot, yakni Tim InaMuh dan Tim Unmuh Malang untuk divisi robot berkaki, dan Tim DomeMuh untuk divisi robot beroda. Dari ketiga tim tersebut, UMM meraih dua gelar sekaligus, yakni juara I dari tim InaMuh untuk divisi robot berkaki dan peringkat II dari tim UnmuhMalang untuk divisi robot berkaki juga.
Selain menggemgam dua gelar juara, Tim Robotika UMM juga meraih gelar juara pada kontes walking poster terbaik, yakni kompetisi promosi berupa menjelaskan cara kerja robot pada panitia dan hadirin dalam bahasa Inggris.
"Pada kompetisi itu, kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris kami diasah. Itu menjadi tantangan sendiri karena pesaing kami kebanyakan dari negara dengan bahasa Inggris sebagai bahasa utama," ujar Salis Muchtar, salah seorang anggota tim.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Selain mendapatkan hadiah sebesar 500 dolar AS dari panitia kompetisi robot internasional tersebut, ketiganya juga mendapatkan penghargaan dari kampus yang cukup besar, meski bukan dalam bentuk uang tunai.
"Mereka kami beri apresiasi akademik berupa pembebasan dari kewajiban tugas akhir (skripsi), bebas semua biaya kuliah sampai lulus, dan mendapatkan nilai A untuk semua mata kuliah yang berkaitan dengan robot," kata Rektor UMM Fauzan kepada wartawan di Malang, Jawa Timur, Senin.
Menurut Fauzan, penghargaan tersebut merupakan bentuk terima kasih dan apresiasi dari kampus atas prestasi internasional yang telah diraih ketiga mahasiswa tersebut, yakni Imam Fatoni, Ikhlal Aldhi Wijaya, dan Salis Muchtar Fadhillah.
Ia mengakui ketiga mahasiswa tersebut telah mewujudkan impian civitas akademika maupun misi robot Indonesia. "Kami berharap tim robotika UMM akan terus dikembangkan agar dapat diaplikasikan dan bermanfaat bagi masyarakat. Selain robot, juga inovasi-inovasi lain yang bersentuhan dengan masyarakat luas," ujarnya.
Menyinggung hasil karya mahasiswa yang menjuarai kompetisi internasional, nasional maupun regional, Fauzan mengatakan akan segera dipatenkan. "Kami secepatnya mengurus hak patennya karena perusahaan biasanya meminta paten sebagai syarat pengembangan produk," paparnya.
Dua dari tiga Tim Robotika UMM yang dikirim dan mewakili Indonesia di ajang Trinity College Fire Fighting Robot Contest yang berlangsung di Amerika Serikat (AS), meraih gelar juara I dan II.
Kompetisi yang digelar pada 1-2 April 2017 itu, Tim Robotika UMM harus bersaing dengan para finalis perwakilan dari beberapa negara, yakni Kanada, China, Israel, Portugal, Uni Emirat Arab (UAE), United States, dan Indonesia.
"Dalam kompetisi itu masing-masing peserta diberi kesempatan menjalani 5 kali trial. Trial pertama dihitung saat mematikan api, kemudian trial kedua dihitung saat menyelamatkan boneka bayi, kemudian nilainya dirata-rata," kata dosen pembimbing Tim Robotika UMM, Alik Ansyori Alamsyah.
Tim Robotika UMM mengirimkan tiga robot, yakni Tim InaMuh dan Tim Unmuh Malang untuk divisi robot berkaki, dan Tim DomeMuh untuk divisi robot beroda. Dari ketiga tim tersebut, UMM meraih dua gelar sekaligus, yakni juara I dari tim InaMuh untuk divisi robot berkaki dan peringkat II dari tim UnmuhMalang untuk divisi robot berkaki juga.
Selain menggemgam dua gelar juara, Tim Robotika UMM juga meraih gelar juara pada kontes walking poster terbaik, yakni kompetisi promosi berupa menjelaskan cara kerja robot pada panitia dan hadirin dalam bahasa Inggris.
"Pada kompetisi itu, kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris kami diasah. Itu menjadi tantangan sendiri karena pesaing kami kebanyakan dari negara dengan bahasa Inggris sebagai bahasa utama," ujar Salis Muchtar, salah seorang anggota tim.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017