Malang,(Antara Jatim) - Aplasi Sistem Informasi Brigade Perlindungan Tanaman ("Si Briliant") ciptaan Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Malang M Nasri Abdul Wahid diharapkan bisa memudahkan petani untuk mendeteksi dini serangan hama.
   
"Aplikasi ini menyajikan sistem secara terpadu mulai dari pendeteksi secara dini serangan hama tanaman hingga merespon dengan cepat laporan dari petani," kata Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTP) Kabupaten Malang M Nasri Abdul Wahid di Malang, Jawa Timur, Kamis.

Ia mengaku sebenarnya aplikasi Si Briliant tersebut sudah dirancang dan mulai digarap pada 2014 (saat Nasri menjabat sebagai Kpala Badan Ketahanan Pangan dan pelaksana Penyuluhan Kabuipaten Malang), namun karena dirinya harus mengemban tugas baru sebagai Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP), kegiatan tersebut berhenti.

Dan, lanjutnya, sekarang diirnya dipercaya mengemban tugas sebagai Kepala DPTP sehingga bisa menyelesaikan aplikasi tersebut agar bisa segera diaplikasikan sekaligus memudahkan para petani, termasuk petani yang berada di pelosok atau desa-desa terpencil.

Menurut Nasri, aplikasi tersebut saat ini masih terus dilakukan uji coba untuk penyempurnaan di pengendalian organisasi pengganggu tanaman (POPT). "Insya Allah apliaksi ini segera diluncurkan, bahkan kalau bisa pada bulan ini juga," ucapnya.

Untuk menggunakan aplikasi ini, katanya, petani memang membutuhkan telepon cerdas (smartphone), namun untuk menggunakannya tidak harus ada jaringan internet (online), tetapi juga bisa digunakan secara "offline". "Selain mudah digunakan (pengoperasiannya), Si Briliant juga tidak harus ada jaringan online, offline pun tetap bisa digunakan. Kondisi ini cukup penting untuk wilayah Kabupaten Malang," urainya.

Sebab, kata Nasri, tidak semua wilayah di Kabupaten Malang sinyalnya bagus, masih ada beberapa area yang 'blank spot area". "Kelebihan-kelebihan yang dimiliki aplikasi ini membuat kami ingin mengikutkan aplikasi ini dalam lomba inovasi pertanian di tingkat Provinsi Jawa Timur. Namun, tujuan utama apliaksi ini untuk memudahkan petani dalam mendeteksi dini serangan hama maupun keluhan-keluhan agar segera ditangani,"paparnya.

Jumlah warga Kabupaten Malang yang bermata pencaharian sebagai petani atau bekerja di sektor pertanian sekitar 328 ribu jiwa dengan luas lahan pertanian yang digarap, baik pertanian sawah (padi), tebu maupun hortikultura mencapai puluhan ribu hektare.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017