Jember (Antara Jatim) - Universitas Jember (Unej) melalui UPT Teknologi Informasi bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia dan Dinas Kesehatan Jember membuat aplikasi mobile Fokus Ibu dan Anak (FAI) untuk menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Jember.
"Aplikasi mobile FAI adalah aplikasi yang akan dijalankan oleh para bidan di Jember guna mendata ibu hamil yang ada di daerah kerjanya," kata Kepala UPT Teknologi Informasi Unej Sudarko saat melakukan uji coba aplikasi mobile FAI di aula Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember, Jawa Timur, Jumat.
Menurutnya setiap kali ibu hamil memeriksakan diri, maka bidan akan memasukkan catatan kesehatan ibu hamil melalui ponsel pintar mulai dari berat badan, risiko penyakit yang dihadapi hingga saat melahirkan dan kembali ke rumah.
"Rekam medis ibu hamil tersebut akan tersambung kepada para pemangku kebijakan kesehatan mulai dari kepala puskesmas, dokter umum, rumah sakit hingga dokter spesialis kebidanan yang ada di Jember," katanya dihadapan 200 bidan yang merupakan perwakilan dari puskesmas di seluruh Jember.
Dengan adanya aplikasi mobile FAI, lanjut dia, maka para bidan dapat berkonsultasi dengan dokter terutama dalam menangani ibu hamil dengan risiko tinggi melalui gadget-nya masing-masing, sedangkan para pemangku kebijakan kesehatan dapat mengambil langkah yang diperlukan karena setiap saat dapat melihat data ibu hamil di Jember.
"Untuk sementara memang aplikasi FAI ditujukan kepada bidan, namun kami sudah membuat aplikasi untuk masyarakat umum dan kader posyandu, sehingga nantinya masyarakat dan kader posyandu dapat mendaftarkan ibu hamil yang ada di daerahnya," tuturnya.
Sementara Kepala Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Jember Hari Pitono mengatakan sejak Januari hingga pekan ketiga di bulan Maret 2017 tercatat sebanyak 11 ibu hamil yang meninggal, sehingga AKI di Jember masih tergolong tinggi.
"Saya berharap adanya aplikasi mobile dapat menjadi langkah nyata menekan angka kematian ibu dan bayi di Jember karena selama ini data, angka dan rekam medis ibu hamil sering kali tidak valid, mengingat masih dicatat secara manual di tiap-tiap puskesmas," katanya.
Ia mencontohkan kejadian kasus ibu hamil yang meninggal pada Maret 2017, awalnya yang bersangkutan tinggal di Kecamatan Umbulsari, namun kemudian pindah ke Kecamatan Kaliwates.
"Ternyata rekam medisnya tidak disampaikan ke fasilitas kesehatan yang baru sehingga penanganannya kurang maksimal. Semoga dengan adanya aplikasi mobile FAI, tidak ada lagi ibu hamil dan bayi yang meninggal karena antisipasinya bisa dilaksanakan dengan lebih cepat," ujarnya.
Dinas Kesehatan Jember menargetkan seluruh bidan di Jember yang jumlahnya seribu orang lebih bakal menggunakan aplikasi mobile FAI tersebut.
Dukungan penggunaan apilkasi mobile FAI juga disampaikan Ketua IDI Cabang Jember dr Hendro Soelistijono yang mengatakan tugas untuk menekan angka kematian ibu dan bayi menjadi tanggung jawab seluruh pihak.
"IDI memang sengaja menggandeng Universitas Jember melalui UPT Teknologi Informasi, karena kampus setempat adalah institusi pendidikan tinggi yang memiliki kemampuan baik di bidang kesehatan maupun bidang lain yang mampu mendukung upaya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi," tuturnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017