Surabaya (Antara Jatim) - Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur menggelar program mewarnai
kampung bertajuk "Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka" sebagai
bagian menumbuhkan minat dan daya tarik wisatawan.


"Tak hanya rumah dari atap hingga dinding, tapi jalanan di kampung
juga dicat untuk menambah kesan cantik dan wisatawan tertarik," ujar
Ketua Kwarda Pramuka Jatim Saifullah Yusuf di sela Rakerda Pramuka di
Surabaya, Kamis.


Program ini akan dimulai April hingga Mei 2017 di 11 zona di Jatim,
yaitu Kwartir Cabang Banyuwangi, Lumajang, Malang, Trenggalek, Jombang,
Kota Kediri, Bojonegoro, Gresik, Probolinggo, Sumenep dan Sidoarjo.


"Setiap zona diikuti 2-6 kwarcab Pramuka dan rencananya sekitar
1.000 penegak turut serta mengikuti sehingga lebih dari 11.000 anggota
Pramuka berpartisipasi," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.


Selain itu, Pramuka Jatim juga akan melibatkan ormas seperti
"Slankers" (penggemar grup musik SLANK) dan "OI" (penggemar Iwan Fals)
dalam kegiatan ini, termasuk pada pembukaan yang dilakukan di Banyuwangi
dan ditutup di Sidoarjo.


"Masing-masing tempat akan dihibur bang Letto. Sedangkan di tingkat
provinsi akan dilaksanakan pada 5 Agustus di Surabaya dengan hiburan
band Sheila on 7," katanya.


Wakil Gubernur Jatim itu menjelaskan program serupa telah
dilaksanakan di Desa Kroman, Kecamatan Kota, Kabupaten Gresik, dengan
cara pengecatan dinding luar rumah, pemberian sosialisasi pola hidup
bersih dan sehat, serta penataan lingkungan.


Pengecatan dilakukan menggunakan cat warna-warni sehingga muncul
kesan beragam warna dalam suatu perkampungan atau disebut kampung kelir
atau kampung warna.


"Dengan cara ini diharapkan masyarakat semakin sadar akan perlunya
bertanggung jawab dan kesadaran terhadap lingkungan menjadi bersih, aman
dan sehat," tutur mantan menteri percepatan pembangunan daerah
tertinggal tersebut.


Sementara itu, bertempat di halaman Masjid Al-Akbar Surabaya,
ratusan anggota Pramuka membuat lubang resapan biopori sebagai wujud
program "Satu Juta Lubang Resapan Biopori" sekaligus salah satu solusi
mengurangi risiko banjir akibat curah hujan tinggi.


Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara
vertikal ke dalam tanah, sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk
mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada
tanah.


"Untuk program lubang resapan biopori ini memang targetnya sejuta,
tapi bisa menjadi tiga juta. Sebab sebenarnya membuat lubang resapan
biopori ini tidak mahal, asal ada kemauan pasti bisa jalan," ujarnya.
(*)
Video oleh: Fiqih A

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017