Bangkalan (Antara Jatim) - Akademisi dari Unversitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan Dr Machfud menyarankan agar pemkab di Madura bisa menggali pendapatan asli daerah dari sektor usaha garam.

"Sejauh ini kita belum mampu mengembangkan jenis pendapatan ini, meski Madura dikenal sebagai Pulau Garam," katanya di Bangkalan, Jawa Timur, Rabu.

Dosen Fakultas Pertanian Jurusan Ilmu Kelautan UTM Bangkalan ini lebih lanjut menjelaskan, sebenarnya pemkab bisa mendapatkan PAD dari sektor usaha produksi garam tersebut.

Caranya, apabila pemkab memiliki lahan tambak garam untuk diproduksi, lalu bekerja sama dengan pihak ketiga.

"Ini sudah pernah dilakulan oleh salah satu perusahaan makanan dan minuman di Indonesia dengan pemkab di luar Jawa sana," tutur Machfud.

Akademisi asal Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, pengembangan sektor usaha garam itu bisa juga dilakukan oleh badan usaha milik daerah (BUMD), apabila tidak melibatkan pihak ketiga.

"Sekarang ini kan pola produksi garam kan sudah dilakukan oleh kelompok usaha. Sangat memungkinkan hal ini dilakukan oleh daerah melalui badan usaha yang ada," kata Machfud.

Di Madura, potensi garam tersebar di tiga kabupaten, yakni Sumenep, Pamekasan dan Kabupaten Sampang.

Dari tiga kabupaten itu Kabuaten Sampang tercatat paling banyak, lalu Sumenep dan terakhir Pamekasan.

Sedangkan di Kabupaten Bangkalan, sebagian masyarakat mulai memproduksi garam sejak pemerintah menyalurkan bantuan program usaha garam rakyat (Pugar). (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017