Ngawi (Antara Jatim) - Tim relawan gabungan membangun sebuah pos komando (posko) tanggap darurat dan pengungsian di wilayah rawan banjir guna memberikan penanganan cepat jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
     
Tim relawan yang merupakan gabungan dari petugas BPBD Ngawi, Polres Ngawi, dan perangkat desa tersebut membangun posko di kantor Desa Sumengko Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
     
"Kantor desa tersebut dipilih karena lokasinya yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan dataran sekitarnya," ujar Kepala Desa Sumengko Syaefudin kepada wartawan, Sabtu.
     
Menurut dia, pendirian posko tersebut guna mengantisipasi jika banjir kembali terjadi di wilayah Kecamatan Kwadungan yang rawan banjir. Terlebih, sesuai prakiraan BMKG, diprediksi hujan masih akan berlangsung sampai April.
     
"Jika nanti banjir melanda lagi dan ketiggian air semakin parah, warga sekitar bisa mengungsi di posko tersebut," kata dia.
     
Ia menjelaskan, banjir di Kawdungan, Ngawi, yang merupakan luapan Sungai Bengawan Madiun sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca di wilayah Magetan, Madiun, dan Ponorogo.
     
"Jika tiga daerah tersebut hujan deras, maka dipastikan debit air Bengawan Madiun akan naik dan meluap di Madiun dan Kwadungan. Itu terjadi setiap musim hujan," kata dia.
     
Selain itu, kondisi Bengawan Madiun juga dipengaruhi oleh ketinggian air sungai induknya, Bengawan Solo. Jika Bengawan Solo sedang tinggi, dipastikan aliran air Bengawan Madiun akan antre bermuaranya.
     
Adapun, banjir terakhir terjadi pada tanggal 2 Maret 2017. Luapan Bengawan Madiun telah menggenangi sedikitnya 16 desa di lima kecamatan. Yakni, Kecamatan Kwadungan, Pangkur, Padas, Geneng, dan Ngawi.
     
Data BPBD Ngawi mencatat, di Kecamatan Kwadungan banjir menggenang di delapan desa, Kecamatan Pangkur tiga desa, Padas satu desa, Geneng dua desa, dan Kecamatan Ngawi dua desa. "Banjir terparah terjadi di Kecamatan Kwadungan," kata Syaefudin.
     
Meski kini banjir telah surut, namun warga diimbau tetap waspada. Warga diminta tanggap darurat jika hujan turun deras selama lebih dari lima jam. (*)
     


Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017