Malang (Antara Jatim) - Pedagang Pasar Blimbing Kota Malang mempertanyakan perubahan jumlah lantai pasar tersebut yang tidak sesuai dengan "site plan" yang telah disepakati bersama, yakni lima lantai menjadi tujuh lantai.  
    
Ketua Tim Tujuh percepatan pembangunan Pasar Blimbing, Arif Wahyudi di Malang, Jawa Timur, Rabu mengaku heran dengan perubahan jumlah lantai bangunan pasar tersebut. Dia hanya tahu informasi tentang akan ada lima lantai di bangunan Pasar Blimbing baru.
    
"Namun, pada saat sosialisasi ada tujuh lantai yang bakal dibangun untuk Pasar Blimbing ini. Perubahan ini pasti menimbulkan pertanyaan dari kalangan pedagang," kata Arif Wahyudi di sela pertemuan dengan pihak investor (PT Karya Indah Sukses) di sebuah hotel di Kota Malang.
    
Arif yang juga mantan anggota DPRD Kota Malang itu berharap segera ada kejelasan soal jumlah lantai bangunan pasar yang baru. Saat ini pedagang banyak yang bertanya terkait penempatannya setelah Pasar Blimbing baru rampung dikerjakan.
    
Ia menerangkan ada dua sub yang tidak sepakat dari 10 sub yang ada karena mereka itu sub kering, sehingga ditempatkan di lantai 2, padahal lantai dua juga akan dilewati mobil.
    
Sebenarnya, kata Arif, para pedagang sudah siap dan mendukung proses pembangunan Pasar Blimbing, namun pedagang juga minta agar investor dan Pemkot Malang menjalankan komitmen sesuai prosedur agar prosesnya segera selesai.
    
"Kalau masalah kapan, kami mengalir saa sesuai hasil di DPRD Kota Malang. Sebelumnya kendala yang pernah dihadapi dahulu adalah ketika akan menambah lantai. Untuk menambah satu lantai saja pedagang sudah ramai, apalagi dua lantai," urainya.
   
Menurut Arif, penambahan lantai itu karena investor tidak mau rugi. "Yang terpampang di gambar (maket) adalah tujuh lantai. Ini karena investor tidak mau rugi. Mohon pihak dinas memberi pemahaman kepada pedagang," ucapnya.
    
Menanggapi adanya pertanyaan pedagangterkait jumlah lantai yang bakal dibangun tersebut, GM PT Karya Indah Sukses (KIS), Yusron Virmanza mengatakan pihaknya serius membuat site plan Pasar blimbing, bahkan sampai mendatangkan profesor dari Universitas Brawijaya (UB) Malang dan hasilnya telah disepakati dalam pertemuan pada Februari lalu.
    
Namun Yusron heran masih banyak yang ditanyakan lagi. Dia khawatir hal itu bisa menghambat jadwal yang sudah disepakati. "Intinya kami tidak main-main membuat site plan. Kami telah bekerja sama dengan profesor dari UB dan sudah disepakati bersama. Tapi kok masih ditanyakan lagi," paparnya.
    
Meski ada pertanyaan soal site plan, pada umumnya perwakilan pedagang sepakat Pasar Blimbing segera dibangun. Pedagang juga ingin segera menjalankan relokasi di tempat yang sudah disediakan. Pasar Blimbing.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017